Ketahui 19 Manfaat Sabun Cuci Piring untuk Wajah, Atasi Minyak Berlebih! – E-Jurnal

maharani

Penggunaan produk pembersih peralatan dapur, yang diformulasikan khusus untuk menghilangkan minyak dan sisa makanan pada piring, sebagai agen pembersih kulit wajah merupakan praktik yang terkadang dipertimbangkan oleh sebagian individu.

Produk ini umumnya mengandung surfaktan kuat dan bahan kimia lain yang dirancang untuk efisiensi maksimal dalam menghilangkan kotoran dan lemak yang membandel.

Meskipun demikian, struktur kulit wajah memiliki sensitivitas dan komposisi yang sangat berbeda dari permukaan non-organik, sehingga interaksi dengan bahan kimia yang tidak sesuai dapat menimbulkan konsekuensi dermatologis yang serius.

manfaat sabun cuci piring untuk wajah

  1. Pembersihan Mendalam yang Cepat:

    Sabun cuci piring dirancang untuk memecah dan mengangkat minyak serta kotoran dengan sangat efektif, yang mungkin secara instan memberikan sensasi kulit terasa sangat bersih dan bebas minyak.

    Kemampuan degreasing-nya yang tinggi dapat menghilangkan sebum berlebih dari permukaan kulit. Namun, kekuatan pembersihannya yang ekstrem ini seringkali melampaui kebutuhan kulit wajah, menyebabkan penghilangan minyak alami esensial yang diperlukan untuk menjaga kesehatan barier kulit.

  2. Efek Pengeringan Minyak Berlebih:

    Bagi individu dengan kulit sangat berminyak, sensasi kulit yang sangat kering setelah menggunakan sabun cuci piring mungkin dianggap sebagai “manfaat” karena mengurangi kilap.

    Surfaktan anionik yang dominan dalam formulasi sabun cuci piring sangat efisien dalam melarutkan lipid.

    Meskipun demikian, pengeringan berlebihan ini dapat memicu kelenjar sebaceous untuk memproduksi lebih banyak minyak sebagai respons kompensasi, yang pada akhirnya memperburuk kondisi kulit berminyak dalam jangka panjang, seperti yang sering dibahas dalam literatur dermatologi.

  3. Rasa “Kesat” pada Kulit:

    Beberapa orang mungkin menyukai sensasi kulit yang “kesat” atau sangat bersih setelah mencuci muka, yang dapat diberikan oleh sabun cuci piring. Sensasi ini timbul karena penghilangan lapisan lipid pelindung kulit secara agresif.

    Namun, sensasi kesat ini sebenarnya adalah indikasi bahwa barier kulit telah terganggu dan pH alami kulit telah berubah, menjadikannya lebih rentan terhadap iritasi dan infeksi.

  4. Ketersediaan dan Harga Terjangkau:

    Sabun cuci piring adalah produk rumah tangga yang sangat mudah ditemukan di hampir setiap toko dan umumnya memiliki harga yang sangat ekonomis dibandingkan produk perawatan wajah khusus.

    Faktor kemudahan akses dan biaya rendah ini mungkin menjadi daya tarik bagi sebagian orang yang mencari alternatif pembersih wajah.

    Akan tetapi, potensi kerusakan jangka panjang pada kulit akibat penggunaan produk yang tidak tepat dapat jauh melebihi penghematan biaya awal.

  5. Potensi Mengurangi Komedo Hitam (Blackheads):

    Karena kemampuannya yang kuat dalam melarutkan minyak, beberapa individu mungkin berasumsi bahwa sabun cuci piring dapat membantu membersihkan pori-pori yang tersumbat oleh sebum dan kotoran, sehingga mengurangi komedo hitam.

    Secara teori, penghilangan minyak berlebih dapat mencegah pembentukan komedo. Namun, iritasi dan kerusakan barier kulit yang ditimbulkan justru dapat memperburuk kondisi kulit dan memicu masalah jerawat lainnya, bukan mengatasinya secara efektif.

  6. Sensasi Segar Setelah Mencuci:

    Bahan-bahan seperti pewangi atau mint yang terkadang ada dalam sabun cuci piring dapat memberikan sensasi segar dan bersih setelah penggunaan. Sensasi ini, meskipun menyenangkan secara instan, tidak mencerminkan kondisi kesehatan kulit yang sebenarnya.

    Seringkali, pewangi dan bahan tambahan lain dalam sabun cuci piring dapat menjadi alergen kuat dan pemicu iritasi pada kulit wajah yang sensitif, seperti yang ditekankan oleh Dr. Leslie Baumann dalam publikasinya tentang sensitivitas kulit.

  7. Kemampuan Mengangkat Sisa Riasan yang Tebal:

    Daya bersih sabun cuci piring yang tinggi membuatnya sangat efektif dalam mengangkat sisa riasan yang tebal, terutama produk berbasis minyak atau waterproof.

    Youtube Video:


    Pengguna mungkin merasa produk ini sangat efisien dalam satu langkah membersihkan wajah dari kosmetik.

    Namun, efisiensi ini datang dengan harga yang mahal bagi kesehatan kulit, karena bahan-bahan pembersih yang agresif akan melucuti minyak alami kulit bersama dengan riasan, meninggalkan kulit dalam keadaan dehidrasi parah.

  8. Mungkin Membantu Mengatasi Jerawat Ringan (secara Perseptual):

    Beberapa orang dengan jerawat ringan mungkin merasakan bahwa sabun cuci piring “mengeringkan” jerawat mereka karena efek pengeringannya yang kuat. Asumsi ini muncul dari anggapan bahwa pengeringan adalah kunci untuk mengatasi jerawat.

    Padahal, pengeringan berlebihan justru dapat mengiritasi kulit, merusak barier pelindung, dan memicu produksi sebum berlebih, yang pada akhirnya dapat memperburuk kondisi jerawat dan menyebabkan peradangan lebih lanjut, sebagaimana diuraikan dalam penelitian yang diterbitkan di Journal of the American Academy of Dermatology.

  9. Alternatif Saat Kehabisan Pembersih Wajah:

    Dalam situasi darurat ketika pembersih wajah khusus tidak tersedia, seseorang mungkin tergoda untuk menggunakan sabun cuci piring sebagai pengganti sementara. Ketersediaannya yang luas menjadikannya pilihan yang tampaknya praktis.

    Namun, penggunaan bahkan sesekali pun dapat menyebabkan kerusakan signifikan pada barier kulit dan pH, yang memerlukan waktu lebih lama untuk pemulihan dibandingkan manfaat sesaat dari “pembersihan” darurat tersebut.

  10. Persepsi Efek Antiseptik:

    Beberapa sabun cuci piring mungkin mengandung agen antibakteri atau antiseptik untuk membersihkan peralatan dapur secara higienis. Ini mungkin menimbulkan persepsi bahwa produk tersebut juga dapat membantu membunuh bakteri penyebab jerawat di wajah.

    Namun, formulasi ini tidak dirancang untuk kulit manusia, dan penggunaan antiseptik yang terlalu kuat pada wajah dapat mengganggu mikrobioma kulit alami, yang justru penting untuk menjaga kesehatan dan pertahanan kulit dari patogen.

  11. Tidak Meninggalkan Residu Minyak:

    Karena tujuan utamanya adalah menghilangkan minyak dan lemak, sabun cuci piring dirancang untuk tidak meninggalkan residu berminyak setelah dibilas. Ini mungkin dianggap sebagai keuntungan karena tidak membuat kulit terasa lengket atau berat.

    Namun, “tidak meninggalkan residu minyak” pada konteks kulit berarti menghilangkan semua minyak esensial, yang dapat menyebabkan kekeringan ekstrem, pengelupasan, dan sensasi kulit tertarik.

  12. Mengurangi Rasa Gatal Akibat Minyak:

    Pada kulit yang sangat berminyak dan rentan gatal akibat akumulasi sebum, penggunaan sabun cuci piring mungkin secara sementara mengurangi rasa gatal karena minyak telah dihilangkan secara drastis.

    Namun, pengurangan gatal ini bersifat sementara dan diikuti oleh potensi gatal yang lebih parah akibat kekeringan dan iritasi.

    Kulit kering dan teriritasi memiliki barier yang lemah, yang membuatnya lebih rentan terhadap sensasi gatal dan ketidaknyamanan kronis.

  13. Persepsi Pencerahan Kulit:

    Kulit yang sangat bersih dari minyak dan kotoran mungkin tampak lebih cerah dan segar secara instan. Efek ini seringkali disalahartikan sebagai pencerahan kulit yang sebenarnya.

    Namun, pencerahan semacam ini adalah hasil dari penghilangan lapisan permukaan dan dehidrasi, bukan perbaikan warna kulit atau kesehatan jangka panjang. Sebaliknya, iritasi kronis dapat menyebabkan hiperpigmentasi pasca-inflamasi.

  14. Efek Dingin atau Sensasi Terbuka:

    Beberapa formula sabun cuci piring mungkin mengandung menthol atau bahan pendingin lain yang memberikan sensasi dingin atau “terbuka” pada kulit. Sensasi ini mungkin memberikan rasa kesegaran yang kuat setelah mencuci muka.

    Namun, bahan-bahan ini seringkali bersifat iritan dan dapat menyebabkan reaksi alergi atau sensitivitas pada kulit wajah, terutama pada individu dengan kulit sensitif.

  15. Mampu Mengangkat Debu dan Polusi:

    Lingkungan perkotaan seringkali membuat kulit terpapar debu dan polusi, yang dapat menempel pada sebum. Sabun cuci piring yang kuat dapat dengan mudah mengangkat partikel-partikel ini dari permukaan kulit.

    Meskipun demikian, pembersihan yang terlalu agresif dapat merusak barier kulit, menjadikannya lebih rentan terhadap penetrasi polutan di masa mendatang, bukannya melindunginya.

  16. Persepsi Mengurangi Ukuran Pori-pori:

    Ketika pori-pori dibersihkan dari minyak dan kotoran, mereka mungkin tampak lebih kecil secara visual. Efek ini dapat disalahartikan sebagai pengecilan pori-pori permanen. Padahal, ukuran pori-pori ditentukan secara genetik dan tidak dapat diubah oleh pembersih.

    Penggunaan sabun cuci piring hanya memberikan efek sementara dan superfisial, seringkali disertai dengan efek samping negatif.

  17. Potensi Mengatasi Ketombe pada Alis/Rambut Halus di Wajah:

    Jika seseorang mengalami ketombe pada alis atau garis rambut di wajah yang disebabkan oleh jamur Malassezia, beberapa mungkin beranggapan bahwa sabun cuci piring dengan sifat pembersih kuatnya dapat membantu mengatasi kondisi ini.

    Namun, formulasi ini tidak mengandung agen antijamur yang tepat untuk kulit dan dapat menyebabkan iritasi parah yang memperburuk kondisi kulit kepala atau area wajah yang terkena ketombe, seperti yang dijelaskan dalam studi tentang dermatofitosis.

  18. Tidak Adanya Reaksi Alergi Instan (pada beberapa individu):

    Beberapa individu mungkin tidak menunjukkan reaksi alergi atau iritasi yang parah secara instan setelah penggunaan pertama kali. Ini bisa disalahartikan sebagai indikasi bahwa produk tersebut “aman” untuk kulit mereka.

    Namun, kerusakan pada barier kulit seringkali bersifat kumulatif dan mungkin tidak langsung terlihat, menyebabkan masalah seperti dermatitis kontak iritan kronis seiring waktu, seperti yang diuraikan oleh penulis seperti Dr. Jean L. Bolognia.

  19. Persepsi Efisiensi Ekonomi Jangka Panjang:

    Meskipun biaya per botol sabun cuci piring sangat rendah, potensi kerusakan kulit yang ditimbulkannya dapat mengakibatkan biaya perawatan dermatologis yang jauh lebih tinggi di masa depan.

    Pengobatan untuk kekeringan ekstrem, dermatitis, jerawat yang diperparah, atau infeksi kulit akibat barier yang rusak jauh lebih mahal daripada investasi awal pada pembersih wajah yang diformulasikan dengan benar.

    Oleh karena itu, persepsi efisiensi ekonomi jangka panjang ini adalah kekeliruan yang berbahaya.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru