Ketahui 18 Manfaat Pertumbuhan Ekonomi, Tingkatkan Kesejahteraan Rakyat – E-Jurnal

maharani

Peningkatan kapasitas produksi agregat suatu perekonomian secara berkelanjutan seringkali diiringi oleh serangkaian dampak positif yang signifikan. Fenomena ini, yang dicirikan oleh ekspansi output riil per kapita, merupakan fondasi bagi peningkatan kesejahteraan sosial dan kemajuan peradaban.

Proses akumulasi modal, inovasi teknologi, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia secara kolektif mendorong laju ekspansi ekonomi ini.

Dampak-dampak yang timbul dari proses ini mencakup berbagai dimensi kehidupan masyarakat, mulai dari aspek material hingga non-material, serta memberikan landasan bagi pencapaian tujuan pembangunan yang lebih luas.

manfaat pertumbuhan ekonomi

  1. Peningkatan Standar Hidup

    Salah satu dampak paling fundamental dari ekspansi ekonomi adalah peningkatan substansial dalam standar hidup masyarakat.

    Ketika output riil per kapita bertumbuh, individu memiliki akses lebih besar terhadap barang dan jasa, serta kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar dan keinginan konsumtif.

    Fenomena ini tercermin dalam peningkatan konsumsi rumah tangga dan ketersediaan pilihan produk yang lebih beragam di pasar.

    Peningkatan pendapatan riil memungkinkan rumah tangga untuk mengalokasikan sumber daya lebih banyak untuk pendidikan, kesehatan, dan rekreasi, yang secara langsung berkontribusi pada kualitas hidup yang lebih baik.

    Data historis dari berbagai negara maju, seperti yang diamati oleh Simon Kuznets dalam studinya tentang pertumbuhan ekonomi modern, secara konsisten menunjukkan korelasi kuat antara pertumbuhan PDB per kapita dan peningkatan indikator kesejahteraan sosial.

    Lebih lanjut, peningkatan standar hidup juga mencakup perbaikan dalam kondisi perumahan, sanitasi, dan akses terhadap layanan publik esensial.

    Hal ini tidak hanya meningkatkan kenyamanan individu tetapi juga mengurangi beban penyakit dan meningkatkan harapan hidup secara keseluruhan, seperti yang diuraikan dalam banyak laporan pembangunan manusia oleh PBB.

  2. Pengurangan Kemiskinan

    Pertumbuhan ekonomi yang inklusif merupakan instrumen paling efektif untuk mengurangi tingkat kemiskinan dalam suatu negara.

    Ekspansi ekonomi menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan, memungkinkan lebih banyak individu dan rumah tangga untuk keluar dari garis kemiskinan.

    Hal ini seringkali terjadi melalui peningkatan permintaan tenaga kerja dan upah riil di berbagai sektor ekonomi.

    Studi empiris oleh para ekonom seperti David Dollar dan Aart Kraay (2002) menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi rata-rata menguntungkan kelompok miskin secara proporsional.

    Mekanisme ini bekerja melalui trickle-down effect, di mana manfaat pertumbuhan menyebar ke seluruh lapisan masyarakat, meskipun kecepatan dan cakupannya dapat bervariasi tergantung pada kebijakan distributif.

    Selain itu, peningkatan pendapatan pajak yang dihasilkan dari ekonomi yang tumbuh memungkinkan pemerintah untuk membiayai program-program jaring pengaman sosial dan investasi pada modal manusia yang secara langsung menargetkan kelompok rentan.

    Youtube Video:

    Inisiatif semacam ini, yang didukung oleh dana publik, dapat mempercepat laju pengurangan kemiskinan dan ketimpangan.

  3. Peningkatan Akses Pendidikan

    Ekspansi ekonomi menyediakan sumber daya finansial yang lebih besar bagi pemerintah dan rumah tangga untuk berinvestasi dalam sektor pendidikan.

    Dana yang meningkat dapat digunakan untuk membangun fasilitas sekolah baru, memperluas program pendidikan, dan menyediakan beasiswa bagi siswa yang membutuhkan. Ketersediaan sumber daya ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas dan aksesibilitas pendidikan di seluruh jenjang.

    Ketika pendapatan rumah tangga meningkat, keluarga memiliki kapasitas finansial yang lebih besar untuk membiayai pendidikan anak-anak mereka, termasuk biaya sekolah, buku, dan transportasi.

    Hal ini mengurangi hambatan ekonomi yang seringkali mencegah anak-anak dari keluarga miskin untuk mengakses pendidikan berkualitas, sehingga meningkatkan angka partisipasi sekolah dan kelulusan.

    Lebih lanjut, pertumbuhan ekonomi juga mendorong peningkatan permintaan akan tenaga kerja terampil, yang pada gilirannya memberikan insentif bagi individu untuk mengejar pendidikan yang lebih tinggi dan spesialisasi.

    Ini menciptakan lingkaran positif di mana investasi dalam pendidikan menghasilkan produktivitas yang lebih tinggi, yang kemudian mendorong pertumbuhan ekonomi lebih lanjut, seperti yang dianalisis dalam teori pertumbuhan endogen oleh Robert Lucas Jr. (1988).

  4. Peningkatan Kualitas Kesehatan

    Pertumbuhan ekonomi berkorelasi positif dengan peningkatan investasi dalam infrastruktur dan layanan kesehatan.

    Negara-negara dengan perekonomian yang kuat mampu mengalokasikan anggaran lebih besar untuk pembangunan rumah sakit, klinik, pembelian peralatan medis canggih, dan pengembangan program kesehatan masyarakat. Hal ini secara langsung meningkatkan kapasitas sistem kesehatan nasional.

    Peningkatan pendapatan individu juga memungkinkan mereka untuk mengakses layanan kesehatan yang lebih baik, membeli obat-obatan, dan mengadopsi pola hidup yang lebih sehat.

    Fenomena ini tercermin dalam peningkatan indikator kesehatan masyarakat seperti angka harapan hidup, penurunan angka kematian bayi, dan kontrol yang lebih baik terhadap penyakit menular, sebagaimana didokumentasikan oleh laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

    Selain itu, pertumbuhan ekonomi juga memfasilitasi penelitian dan pengembangan di bidang medis, yang mengarah pada penemuan obat-obatan baru, vaksin, dan teknologi perawatan yang lebih efektif.

    Kolaborasi internasional dalam riset kesehatan juga seringkali didorong oleh kapasitas ekonomi suatu negara untuk berinvestasi dalam inovasi ilmiah.

  5. Penciptaan Lapangan Kerja

    Ekspansi ekonomi secara inheren terkait dengan penciptaan lapangan kerja baru di berbagai sektor. Ketika permintaan agregat meningkat dan investasi bisnis bertumbuh, perusahaan cenderung memperluas operasi mereka, yang memerlukan penambahan tenaga kerja.

    Proses ini merupakan mekanisme utama untuk menyerap angkatan kerja yang terus bertumbuh.

    Sektor-sektor yang mengalami pertumbuhan pesat, seperti manufaktur, jasa, dan teknologi, menjadi mesin utama dalam menghasilkan peluang pekerjaan.

    Hal ini tidak hanya mencakup pekerjaan formal di perusahaan besar, tetapi juga mendorong pertumbuhan usaha kecil dan menengah (UKM), yang seringkali menjadi penyerap tenaga kerja terbesar di banyak negara berkembang.

    Ketersediaan lapangan kerja yang luas mengurangi tingkat pengangguran dan setengah pengangguran, yang pada gilirannya meningkatkan pendapatan rumah tangga dan stabilitas ekonomi.

    Kebijakan makroekonomi yang mendukung pertumbuhan, seperti yang dianjurkan oleh teori Keynesian, seringkali berfokus pada stimulasi permintaan agregat untuk mencapai tingkat lapangan kerja penuh.

  6. Inovasi dan Kemajuan Teknologi

    Pertumbuhan ekonomi mendorong investasi yang signifikan dalam penelitian dan pengembangan (R&D) serta adopsi teknologi baru.

    Perusahaan yang beroperasi dalam lingkungan ekonomi yang dinamis memiliki insentif kuat untuk berinovasi guna meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya, dan mengembangkan produk atau layanan baru. Ini adalah pendorong utama kemajuan teknologi.

    Dana yang tersedia dari surplus ekonomi dapat dialokasikan untuk membiayai proyek-proyek riset di universitas dan lembaga penelitian, yang seringkali menjadi cikal bakal inovasi disruptif.

    Konsep ini, yang ditekankan oleh Joseph Schumpeter dalam teorinya tentang kehancuran kreatif, menunjukkan bahwa inovasi adalah inti dari proses pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

    Kemajuan teknologi yang dihasilkan dari proses ini tidak hanya meningkatkan produktivitas tetapi juga menciptakan industri-industri baru dan mengubah cara hidup masyarakat.

    Dari teknologi informasi hingga bioteknologi, inovasi yang didorong oleh pertumbuhan ekonomi secara fundamental membentuk lanskap sosial dan ekonomi global.

  7. Peningkatan Pendapatan Pajak Negara

    Ekonomi yang bertumbuh secara signifikan meningkatkan basis pajak suatu negara, yang pada gilirannya menghasilkan peningkatan pendapatan bagi pemerintah.

    Ketika perusahaan menghasilkan keuntungan yang lebih besar dan individu memperoleh pendapatan yang lebih tinggi, penerimaan dari pajak penghasilan, pajak korporasi, dan pajak pertambahan nilai akan meningkat secara otomatis.

    Ini adalah sumber daya vital bagi keuangan publik.

    Peningkatan pendapatan pajak memungkinkan pemerintah untuk membiayai pengeluaran publik yang lebih besar tanpa perlu meningkatkan tarif pajak secara drastis atau menumpuk utang yang berlebihan.

    Dana tambahan ini dapat dialokasikan untuk berbagai sektor, termasuk pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan keamanan, yang semuanya esensial untuk pembangunan nasional.

    Stabilitas finansial pemerintah yang didukung oleh basis pajak yang kuat juga meningkatkan kepercayaan investor dan lembaga pemeringkat kredit, yang dapat menurunkan biaya pinjaman negara.

    Hal ini menciptakan lingkungan fiskal yang lebih sehat dan berkelanjutan, memungkinkan pemerintah untuk merencanakan dan melaksanakan proyek-proyek pembangunan jangka panjang dengan lebih efektif.

  8. Investasi Infrastruktur

    Pertumbuhan ekonomi yang kuat menyediakan kapasitas finansial yang diperlukan untuk investasi besar-besaran dalam infrastruktur fisik. Pemerintah dapat mengalokasikan lebih banyak dana untuk pembangunan dan pemeliharaan jalan, jembatan, pelabuhan, bandara, sistem energi, dan jaringan telekomunikasi.

    Infrastruktur yang memadai adalah tulang punggung aktivitas ekonomi.

    Infrastruktur yang modern dan efisien mengurangi biaya transportasi dan logistik, meningkatkan konektivitas, serta memfasilitasi pergerakan barang, jasa, dan manusia.

    Hal ini secara langsung meningkatkan produktivitas bisnis dan menarik investasi asing, seperti yang dijelaskan dalam studi tentang peran infrastruktur terhadap pertumbuhan ekonomi oleh Aschauer (1989).

    Lebih jauh, proyek-proyek infrastruktur juga menciptakan lapangan kerja dalam skala besar selama fase konstruksi dan pemeliharaan.

    Investasi semacam ini tidak hanya mendukung pertumbuhan ekonomi saat ini tetapi juga meletakkan fondasi bagi ekspansi masa depan, memastikan bahwa negara memiliki kapasitas fisik yang memadai untuk menopang aktivitas ekonominya.

  9. Stabilitas Sosial dan Politik

    Ekonomi yang bertumbuh secara konsisten seringkali berkorelasi dengan peningkatan stabilitas sosial dan politik. Ketika peluang ekonomi tersedia secara luas dan standar hidup masyarakat meningkat, tingkat ketidakpuasan sosial dan potensi konflik internal cenderung berkurang.

    Hal ini menciptakan lingkungan yang lebih damai dan kohesif.

    Ketersediaan lapangan kerja dan prospek ekonomi yang cerah dapat mengurangi insentif bagi individu untuk terlibat dalam aktivitas ilegal atau ekstremisme.

    Sebuah masyarakat yang makmur lebih cenderung memiliki warga negara yang puas, yang kemudian berkontribusi pada stabilitas institusi politik dan keberlangsungan pemerintahan demokratis, seperti yang dibahas dalam literatur sosiologi politik oleh Seymour Martin Lipset.

    Sebaliknya, periode stagnasi ekonomi atau resesi yang berkepanjangan seringkali diiringi oleh peningkatan ketegangan sosial, demonstrasi, dan bahkan kerusuhan politik.

    Oleh karena itu, pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dipandang sebagai penangkal penting terhadap instabilitas, menyediakan saluran bagi aspirasi masyarakat untuk terpenuhi secara konstruktif.

  10. Pengembangan Sektor Swasta

    Pertumbuhan ekonomi menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pengembangan dan ekspansi sektor swasta. Permintaan konsumen yang meningkat dan ketersediaan modal yang lebih besar mendorong pembentukan perusahaan baru dan pertumbuhan bisnis yang sudah ada.

    Hal ini memperkuat peran sektor swasta sebagai mesin utama penciptaan kekayaan dan inovasi.

    Peningkatan pendapatan dan keuntungan perusahaan memungkinkan mereka untuk berinvestasi kembali dalam ekspansi, penelitian, dan pengembangan produk baru, yang kemudian mendorong siklus pertumbuhan.

    Kebijakan pemerintah yang mendukung pertumbuhan ekonomi, seperti deregulasi dan insentif pajak, juga berperan penting dalam memfasilitasi ekspansi sektor swasta.

    Sektor swasta yang kuat dan dinamis tidak hanya menciptakan lapangan kerja tetapi juga mendorong efisiensi, kompetisi, dan diversifikasi ekonomi.

    Kontribusinya terhadap PDB dan penerimaan pajak sangat signifikan, menjadikannya mitra krusial bagi pemerintah dalam mencapai tujuan pembangunan nasional, seperti yang ditekankan oleh Hernando de Soto dalam analisisnya tentang pentingnya hak milik dan kapitalisme.

  11. Peningkatan Kesejahteraan Psikologis

    Meskipun kesejahteraan psikologis bersifat multidimensional, pertumbuhan ekonomi dapat berkontribusi pada peningkatan aspek ini melalui pengurangan tekanan finansial dan peningkatan peluang.

    Ketika individu memiliki pekerjaan yang stabil dan pendapatan yang memadai, tingkat stres yang terkait dengan ketidakamanan ekonomi cenderung menurun secara signifikan. Hal ini memungkinkan individu untuk fokus pada aspek lain dalam kehidupan mereka.

    Akses terhadap barang dan jasa yang lebih baik, termasuk rekreasi dan hiburan, juga dapat meningkatkan kepuasan hidup dan kebahagiaan.

    Selain itu, peningkatan mobilitas sosial yang seringkali menyertai pertumbuhan ekonomi memberikan harapan dan kesempatan bagi individu untuk memperbaiki kondisi hidup mereka dan mencapai aspirasi pribadi, yang merupakan faktor penting bagi kesejahteraan mental.

    Studi oleh para psikolog dan ekonom, seperti Richard Easterlin dalam “Easterlin Paradox”, menunjukkan bahwa meskipun ada batasan pada hubungan antara pendapatan dan kebahagiaan pada tingkat yang sangat tinggi, pada tingkat pendapatan yang lebih rendah, peningkatan pendapatan secara signifikan berkorelasi dengan peningkatan kepuasan hidup.

    Oleh karena itu, pertumbuhan yang mengangkat masyarakat dari kemiskinan memiliki dampak positif yang nyata pada kesejahteraan psikologis.

  12. Peningkatan Kapasitas Adaptasi Terhadap Perubahan Iklim

    Pertumbuhan ekonomi yang kuat menyediakan sumber daya finansial dan teknologi yang diperlukan bagi suatu negara untuk beradaptasi dengan dampak perubahan iklim dan mengimplementasikan mitigasi yang efektif.

    Negara-negara yang lebih makmur memiliki kapasitas untuk berinvestasi dalam infrastruktur tahan iklim, sistem peringatan dini, dan teknologi energi terbarukan. Hal ini sangat penting untuk membangun ketahanan terhadap bencana alam.

    Dana yang dihasilkan dari pertumbuhan ekonomi dapat dialokasikan untuk penelitian dan pengembangan solusi inovatif dalam bidang energi bersih, penangkapan karbon, dan pertanian berkelanjutan.

    Kemampuan untuk mengimpor teknologi hijau dari negara lain juga meningkat, mempercepat transisi menuju ekonomi rendah karbon, seperti yang disoroti dalam Laporan Stern tentang Ekonomi Perubahan Iklim.

    Selain itu, populasi yang lebih makmur cenderung memiliki akses yang lebih baik terhadap pendidikan dan informasi mengenai risiko iklim, serta kemampuan untuk mengambil langkah-langkah proaktif untuk melindungi diri mereka.

    Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi bukan hanya tentang akumulasi kekayaan, tetapi juga tentang membangun kapasitas untuk menghadapi tantangan global yang kompleks.

  13. Peningkatan Peran di Panggung Global

    Ekspansi ekonomi yang berkelanjutan secara signifikan meningkatkan kekuatan dan pengaruh suatu negara di kancah internasional.

    Negara-negara dengan perekonomian yang kuat memiliki kemampuan untuk berinvestasi dalam diplomasi, bantuan luar negeri, dan partisipasi dalam organisasi internasional, yang semuanya memperluas jangkauan pengaruh mereka. Ini adalah manifestasi dari kekuatan lunak dan keras.

    Kapasitas ekonomi memungkinkan suatu negara untuk menjadi pemain penting dalam perdagangan global, menarik investasi asing, dan membentuk kebijakan ekonomi internasional.

    Contohnya dapat dilihat pada peran negara-negara G7 atau BRICS dalam membentuk arsitektur keuangan dan perdagangan dunia, sebagaimana dijelaskan dalam literatur ekonomi politik internasional.

    Sebaliknya, negara-negara dengan ekonomi yang lemah cenderung memiliki keterbatasan dalam memproyeksikan pengaruh mereka di luar batas negara.

    Oleh karena itu, pertumbuhan ekonomi tidak hanya berkontribusi pada kesejahteraan domestik tetapi juga pada peningkatan status geopolitik dan kemampuan untuk memajukan kepentingan nasional di tingkat global.

  14. Diversifikasi Ekonomi

    Pertumbuhan ekonomi seringkali mendorong proses diversifikasi struktur ekonomi suatu negara, mengurangi ketergantungan pada satu atau beberapa sektor saja.

    Seiring dengan perkembangan, investasi baru mengalir ke berbagai industri, termasuk manufaktur canggih, jasa berbasis pengetahuan, dan teknologi tinggi, yang sebelumnya mungkin belum berkembang. Hal ini menciptakan fondasi ekonomi yang lebih kokoh.

    Diversifikasi mengurangi kerentanan ekonomi terhadap guncangan eksternal yang spesifik pada satu sektor, seperti fluktuasi harga komoditas atau perubahan permintaan pasar.

    Sebagai contoh, negara-negara pengekspor minyak yang berhasil mendiversifikasi ekonominya menjadi kurang terpengaruh oleh volatilitas harga minyak mentah. Ini meningkatkan ketahanan makroekonomi secara keseluruhan.

    Selain itu, diversifikasi juga membuka peluang baru untuk inovasi dan penciptaan lapangan kerja yang lebih beragam dan berkualitas.

    Ini memungkinkan negara untuk memanfaatkan keunggulan komparatifnya di berbagai bidang dan mengembangkan basis produksi yang lebih canggih dan kompetitif di pasar global, sebagaimana diuraikan dalam banyak model pembangunan ekonomi.

  15. Peningkatan Ketersediaan Barang dan Jasa

    Ekspansi ekonomi secara langsung menyebabkan peningkatan volume dan variasi barang serta jasa yang tersedia di pasar.

    Ketika produksi agregat bertumbuh, kapasitas ekonomi untuk menghasilkan berbagai jenis produk, mulai dari kebutuhan pokok hingga barang mewah, juga meningkat secara substansial. Hal ini memberikan konsumen pilihan yang lebih luas dan aksesibilitas yang lebih baik.

    Inovasi yang didorong oleh pertumbuhan ekonomi juga memperkenalkan produk dan layanan baru yang sebelumnya tidak ada, meningkatkan kualitas hidup dan kenyamanan.

    Ketersediaan yang melimpah ini seringkali juga menyebabkan penurunan harga riil barang-barang tertentu seiring dengan peningkatan efisiensi produksi dan skala ekonomi, yang pada akhirnya menguntungkan daya beli konsumen.

    Pasar yang lebih kaya dan beragam mendorong kompetisi di antara produsen, yang pada gilirannya memotivasi mereka untuk menawarkan produk berkualitas lebih tinggi dengan harga yang lebih kompetitif.

    Fenomena ini menciptakan siklus positif di mana pertumbuhan ekonomi mendorong ketersediaan, yang kemudian memacu inovasi dan efisiensi lebih lanjut, meningkatkan kesejahteraan konsumen secara keseluruhan.

  16. Peningkatan Mobilitas Sosial

    Pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan cenderung meningkatkan mobilitas sosial, yaitu kemampuan individu untuk bergerak naik dalam hierarki sosial-ekonomi dari satu generasi ke generasi berikutnya atau dalam rentang hidup mereka sendiri.

    Penciptaan lapangan kerja baru, akses yang lebih baik ke pendidikan berkualitas, dan peluang kewirausahaan adalah faktor-faktor kunci yang memfasilitasi pergerakan ini.

    Ketika ekonomi tumbuh, hambatan-hambatan struktural yang menghambat kemajuan individu seringkali berkurang.

    Pendidikan yang lebih terjangkau dan berkualitas memungkinkan individu dari latar belakang ekonomi yang kurang beruntung untuk memperoleh keterampilan yang dibutuhkan oleh pasar kerja, membuka pintu menuju pekerjaan dengan gaji yang lebih baik dan prospek karir yang cerah.

    Hal ini mengurangi efek ‘perangkap kemiskinan’.

    Selain itu, pertumbuhan ekonomi juga menciptakan lingkungan di mana usaha dan inovasi lebih mungkin dihargai, terlepas dari latar belakang sosial.

    Dengan demikian, pertumbuhan berfungsi sebagai mekanisme untuk mengurangi ketimpangan kesempatan dan menciptakan masyarakat yang lebih adil dan meritokratis, meskipun intervensi kebijakan yang tepat tetap diperlukan untuk memastikan inklusivitasnya.

  17. Penguatan Sektor Penelitian dan Pengembangan

    Ekonomi yang bertumbuh secara signifikan mengalokasikan lebih banyak sumber daya untuk sektor penelitian dan pengembangan (R&D).

    Baik pemerintah maupun sektor swasta memiliki kapasitas finansial yang lebih besar untuk berinvestasi dalam riset ilmiah, pengembangan teknologi baru, dan inovasi. Ini merupakan fondasi bagi kemajuan pengetahuan dan aplikasi praktisnya.

    Dana yang meningkat memungkinkan lembaga-lembaga penelitian dan universitas untuk merekrut ilmuwan terbaik, membeli peralatan canggih, dan mendanai proyek-proyek riset yang ambisius.

    Sektor swasta, khususnya perusahaan-perusahaan besar, juga meningkatkan investasi R&D mereka untuk mempertahankan keunggulan kompetitif dan menciptakan produk-produk disruptif, seperti yang terlihat pada industri teknologi global.

    Penguatan sektor R&D tidak hanya menghasilkan penemuan-penemuan ilmiah yang bermanfaat tetapi juga menciptakan lapangan kerja berkualitas tinggi bagi para peneliti dan insinyur.

    Lingkaran umpan balik positif terbentuk di mana inovasi mendorong pertumbuhan, dan pertumbuhan menyediakan sumber daya untuk inovasi lebih lanjut, mempercepat laju kemajuan ekonomi dan sosial secara keseluruhan.

  18. Peningkatan Ketersediaan Modal

    Pertumbuhan ekonomi secara inheren terkait dengan peningkatan ketersediaan modal dalam perekonomian. Ketika pendapatan nasional meningkat, tingkat tabungan agregat, baik dari rumah tangga maupun perusahaan, cenderung meningkat.

    Tabungan ini kemudian dapat disalurkan ke dalam investasi melalui sistem keuangan, menyediakan modal yang diperlukan untuk ekspansi bisnis dan proyek-proyek baru.

    Pasar keuangan yang berkembang di tengah pertumbuhan ekonomi dapat memobilisasi modal domestik dan menarik investasi asing langsung (FDI).

    Ketersediaan modal yang melimpah menurunkan biaya pinjaman dan mempermudah akses bagi perusahaan untuk membiayai ekspansi, pembelian peralatan baru, atau pengembangan teknologi. Hal ini merupakan pendorong vital bagi akumulasi modal fisik.

    Model pertumbuhan ekonomi klasik, seperti model Solow-Swan, menekankan pentingnya akumulasi modal dalam mendorong pertumbuhan output per pekerja.

    Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi menciptakan kondisi yang memungkinkan lebih banyak modal untuk diinvestasikan, yang pada gilirannya memfasilitasi pertumbuhan lebih lanjut dan peningkatan produktivitas di seluruh sektor ekonomi.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru