Ketahui 14 Manfaat Ayam untuk Ibu Hamil, Cegah Anemia – E-Jurnal

maharani

Asupan nutrisi yang adekuat selama masa kehamilan merupakan fondasi krusial bagi kesehatan ibu dan perkembangan optimal janin. Dalam konteks ini, beragam sumber pangan dievaluasi berdasarkan kontribusi makro dan mikronutriennya.

Keuntungan yang dimaksud di sini merujuk pada kontribusi positif dari daging unggas, khususnya ayam, terhadap kebutuhan gizi spesifik yang meningkat secara signifikan selama periode gestasi, mendukung berbagai fungsi fisiologis vital dan pertumbuhan embrio maupun janin.

manfaat ayam untuk ibu hamil

  1. Sumber Protein Berkualitas Tinggi

    Daging ayam merupakan sumber protein hewani lengkap yang esensial, menyediakan semua asam amino esensial yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh.

    Protein ini sangat vital untuk pembentukan dan perbaikan sel serta jaringan tubuh ibu dan janin, termasuk perkembangan organ, otot, dan darah.

    Konsumsi protein yang cukup juga mendukung pertumbuhan plasenta dan volume darah ibu, sebagaimana ditekankan dalam panduan nutrisi kehamilan dari American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG).

  2. Kandungan Zat Besi Heme yang Baik

    Zat besi heme yang terkandung dalam daging ayam memiliki bioavailabilitas tinggi, artinya mudah diserap oleh tubuh dibandingkan zat besi non-heme dari sumber nabati.

    Asupan zat besi yang memadai sangat penting untuk mencegah anemia defisiensi besi pada ibu hamil, suatu kondisi yang dapat meningkatkan risiko persalinan prematur dan berat badan lahir rendah.

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara konsisten merekomendasikan asupan zat besi yang cukup untuk ibu hamil guna mendukung produksi hemoglobin dan transportasi oksigen.

  3. Penyedia Seng (Zinc) yang Vital

    Seng adalah mineral penting yang berperan dalam fungsi kekebalan tubuh, sintesis protein, dan pembelahan sel. Selama kehamilan, seng mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin yang sehat, termasuk perkembangan otak dan sistem saraf.

    Kekurangan seng dapat berdampak negatif pada pertumbuhan janin, seperti yang dilaporkan dalam berbagai studi nutrisi yang diterbitkan di jurnal seperti The American Journal of Clinical Nutrition.

  4. Kaya Vitamin B6 (Piridoksin)

    Vitamin B6 sangat bermanfaat dalam mengurangi mual dan muntah (morning sickness) yang umum terjadi pada trimester pertama kehamilan, suatu efek yang sering direkomendasikan oleh dokter kandungan.

    Selain itu, piridoksin berperan penting dalam metabolisme protein, karbohidrat, dan lemak, serta dalam pembentukan sel darah merah dan perkembangan otak janin.

    Asupan yang cukup dari vitamin ini esensial untuk kesehatan metabolik ibu dan perkembangan neurologis janin.

  5. Sumber Vitamin B12 (Kobalamin)

    Vitamin B12, yang hanya ditemukan secara alami pada produk hewani, krusial untuk pembentukan sel darah merah yang sehat dan fungsi sistem saraf.

    Selama kehamilan, vitamin ini mendukung perkembangan neurologis janin dan mencegah anemia megaloblastik pada ibu.

    Kekurangan vitamin B12 telah dikaitkan dengan risiko komplikasi kehamilan tertentu, seperti yang dibahas dalam publikasi ilmiah oleh para peneliti di bidang gizi prenatal.

    Youtube Video:


  6. Mengandung Kolin untuk Perkembangan Otak

    Kolin adalah nutrien esensial yang seringkali kurang diperhatikan, namun sangat penting untuk perkembangan otak dan sumsum tulang belakang janin.

    Asupan kolin yang memadai selama kehamilan dapat meningkatkan fungsi kognitif janin dan berpotensi mengurangi risiko cacat tabung saraf. Beberapa penelitian, termasuk yang dipublikasikan di jurnal Nutrients, telah menyoroti pentingnya kolin dalam diet prenatal.

  7. Penyedia Niasin (Vitamin B3)

    Niasin berperan vital dalam metabolisme energi, membantu tubuh mengubah makanan menjadi energi yang dibutuhkan untuk fungsi seluler.

    Selama kehamilan, kebutuhan energi meningkat, dan niasin mendukung proses ini serta berkontribusi pada perkembangan sistem saraf dan pencernaan janin. Kekurangan niasin yang parah dapat menyebabkan pellagra, meskipun jarang terjadi, menunjukkan pentingnya asupan yang cukup.

  8. Sumber Selenium Antioksidan

    Selenium adalah mineral jejak dengan sifat antioksidan kuat, melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Pada ibu hamil, selenium mendukung fungsi tiroid yang sehat, yang penting untuk metabolisme dan perkembangan janin.

    Konsumsi selenium yang cukup juga berperan dalam menjaga sistem kekebalan tubuh ibu tetap optimal, sebagaimana diulas dalam literatur mengenai mikronutrien prenatal.

  9. Kaya Fosfor untuk Tulang dan Gigi

    Fosfor adalah mineral kedua terbanyak dalam tubuh dan esensial untuk pembentukan tulang dan gigi yang kuat pada janin. Mineral ini juga berperan dalam fungsi ginjal, kontraksi otot, dan transmisi sinyal saraf.

    Asupan fosfor yang cukup dari daging ayam membantu memenuhi kebutuhan kalsium dan fosfor yang meningkat selama kehamilan, mendukung integritas struktural tubuh ibu dan janin.

  10. Pilihan Protein Rendah Lemak (terutama bagian dada)

    Dada ayam tanpa kulit, khususnya, merupakan pilihan protein yang relatif rendah lemak jenuh, menjadikannya pilihan yang sehat untuk ibu hamil yang perlu mengelola asupan lemak total mereka.

    Memilih potongan daging ayam yang lebih ramping dapat membantu mencegah penambahan berat badan berlebihan yang tidak sehat dan mengurangi risiko komplikasi terkait kehamilan seperti diabetes gestasional. Rekomendasi diet seringkali menekankan pemilihan sumber protein tanpa lemak.

  11. Mudah Dicerna

    Daging ayam, terutama yang dimasak dengan cara yang tepat (direbus, dikukus, dipanggang), umumnya lebih mudah dicerna dibandingkan beberapa jenis daging merah.

    Ini dapat menjadi keuntungan bagi ibu hamil yang mungkin mengalami masalah pencernaan seperti mual, kembung, atau konstipasi. Kemudahan pencernaan memastikan penyerapan nutrisi yang lebih efisien dan mengurangi ketidaknyamanan gastrointestinal.

  12. Sumber Asam Amino Esensial Lengkap

    Sebagai protein hewani, ayam menyediakan semua sembilan asam amino esensial yang tidak dapat disintesis oleh tubuh manusia.

    Asam amino ini merupakan blok bangunan protein yang krusial untuk berbagai fungsi biologis, termasuk pertumbuhan jaringan baru, sintesis hormon dan enzim, serta perbaikan sel.

    Ketersediaan asam amino yang lengkap sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan pesat janin.

  13. Mendukung Tingkat Energi Ibu

    Kandungan protein dan berbagai vitamin B dalam daging ayam berperan dalam produksi energi seluler, membantu ibu hamil menjaga tingkat energi yang stabil.

    Kehamilan membutuhkan peningkatan asupan kalori dan nutrisi untuk mendukung pertumbuhan janin dan perubahan fisiologis ibu. Energi yang cukup esensial untuk mengatasi kelelahan yang sering dialami selama masa kehamilan, sebagaimana disarankan oleh ahli gizi klinis.

  14. Kontribusi pada Berat Badan Lahir Sehat

    Melalui penyediaan protein, zat besi, seng, dan vitamin B yang memadai, konsumsi ayam secara tidak langsung berkontribusi pada pertumbuhan janin yang sehat dan pencapaian berat badan lahir yang optimal.

    Nutrisi yang seimbang adalah faktor kunci dalam mengurangi risiko berat badan lahir rendah atau berat badan lahir terlalu tinggi, keduanya dapat memiliki implikasi kesehatan jangka panjang.

    Studi epidemiologi gizi sering mengaitkan diet maternal yang kaya nutrisi dengan hasil kelahiran yang positif.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru