Analisis Resistensi Klien dalam Proses Konseling

  • Nada Fristy Yusri Padang State University, Indonesia
  • Mudjiran Mudjiran Padang State University, Indonesia
  • Dina Sukma Padang State University, Indonesia
Keywords: resistensi, counseling, client, counselor

Abstract

Konseling merupakan hubungan antara konselor dan klien yang sifatnya terapeutis. Proses terapeutis menekankan pada pengembangan hubungan terapeutis dengan klien dan mengembangkan tindakan strategis yang efektif untuk memfasilitasi terjadinya perubahan. Konseling tertuju kepada kondisi pribadi yang mandiri, sukses, dan berkehidupan efektif dalam kesehariannya. Kondisi-kondisi yang dimaksudkan itu tidak datang dengan sendirinya, melainkan melalui pengembangan yang terarah. Konseling akan berhasil jika konselor dan klien bekerjasama dalam mencapai tujuan konseling yang telah disepakati bersama, serta menghindari hambatan-hambatan yang terjadi dalam proses konseling. Hambatan itu salah satunya adalah resistensi klien, yaitu sikap penolakan atau pertahanan klien yang tidak sejalan dengan tujuan konseling. Konselor dituntut untuk dapat mengatasi hambatan tersebut dengan baik, agar tercapainya tujuan dalam konseling.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Brammer, LM & Shostrom, EL (1982). Therapeutic Psychology Fundamentals of Counseling and Psychotherapy. New Jersey: Prentice-Hall.Inc.

Corey, G. (2017). Theory and Practice: Counseling and Psychotherapy. Tenth Edition. Boston: Cengage Learning.

Creswell, John W. (2011). Educational Research Planning, Conducting, and Evaluating Quantitative and Qualitative Research. Boston: Pearson Education, Inc.

Hikmawati, Fenti. (2010). Bimbingan dan Konseling. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Lubis, Namora Lamongga. (2001). Memahami Dasar-dasar Konseling Teori dan Praktek. Jakarta: Kencana.

Luddin, Abu Bakar M. (2014). Atribut Konselor dan Resistensi Pelajar dalam Konseling. Vols (20). No (2). Journal of Educational Sciences.

Maurer, R. (2005). Gestalt approaches with organizations and large systems. In A. Woldt & S. Toman (Eds.), Gestalt therapy: History, theory, and practice. Thousand Oaks, CA: Sage.

Mirzaqon, A. (2018). Studi Kepustakaan Mengenai Landasan Teori Dan Praktik Konseling Expressive Writing Library. UNESA BK Journal, 1, 1–8.

Mulawarman & Eem Munawaroh. (2016). Psikologi Konseling: Sebuah Pengantar Bagi Konselor Pendidikan. Semarang: UNS.

Otani, A. 1989. Client Resistance in Counseling: Its Theoretical Rationale and Taxonomic Classification. Journal of Counseling and Development, 67: 458-461.

Perls. F. (1973). The Gestalt Approach and Eye Witness to Therapy. Ben Lomand, CA: Science and Behavior Books.

Prayitno & Amti, Erman. (2004). Dasar-dasar BK. Jakarta: Rineka Cipta.

Sarwono. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta. Graha Ilmu.

Published
2022-08-30
How to Cite
Yusri, N. F., Mudjiran, M., & Sukma, D. (2022). Analisis Resistensi Klien dalam Proses Konseling. Jurnal Edukasi Saintifik, 2(2), 142-147. Retrieved from https://jurnal.stkipmb.ac.id/index.php/jes/article/view/136