STIGMA NEGATIF PADA GURU BK KARENA ETIKA PROFESI BIMBINGAN DAN KONSELING YANG TIDAK TERLAKSANA
Abstract
Pandangan negatif mengenai Guru BK yang seringkali disebut galak, polisi sekolah, dan hanya mengurus siswa yang bermasalah membuat para siswa takut kepada guru BK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa penyebab timbulnya stigma negatif mengenai Guru BK tersebut. Penelitian dilakukan dengan metode kajian pustaka dan didapatkan hasil bahwa stigma negatif tersebut timbul karena BK di sekolah yang tidak berjalan dengan baik dan kode etik bimbingan dan konseling yang tidak terlaksana. Rendahnya pemahaman guru BK mengenai kode etik bimbingan dan konseling juga mempengaruhi hal ini. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasian untuk para guru BK dan calon guru BK serta para tenaga pendidik sehingga layanan bimbingan dan konseling di sekolah bisa semakin lebih baik lagi kedepannya.
Downloads
References
Amallia Putri. (2016). Pentingnya Kualitas Pribadi Konselor Dalam Konseling Untuk Membangun Hubungan Antar Konselor Dan Konseli. Jurnal Bimbingan Konseling Indonesia, 1(1).
Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Penataan Pendidikan Profesional Konselor dan Layanan Bimbingan dan Konseling dalam Jalur Penidikan Formal.
Glosoff, H. L., & Pate, R. H. J. (2002). Privacy and confidentiality in school counseling. Professional School Counseling, 6(1), 20–27.
Lestari, M., Wibowo, M. eddy, & Supriyo. (2013). Kompetensi Profesional Guru Bimbingan Dan Konseling Dalam Pelaksanaan Pelayanan Bimbingan Dan Konseling. Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application, 2(4), 17–24. https://doi.org/https://doi.org/10.15294/ijgc.v2i4.3180
Nursyamsi. (2017). Kepribadian Konselor Efektif. Jurnal Al-Taujih, 3(2), 1–7. https://www.neliti.com/id/publications/324469/
Oramas, J. E. (2017). Counseling Ethics: Overview of Challenges, Responsibilities and Recommended Practices. Journal of Multidisciplinary Research, 9(3), 17–31. https://search.proquest.com/scholarly-journals/school-based-multidisciplinary-response-student/docview/2133361354/se-2?accountid=41849
Rini, D. S., Justitia, D., & Setiawaty, D. (2016). KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU BK (Survei pada Guru Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah Pertama dan Sederajat Se-Kecamatan Citeureup). Insight: Jurnal Bimbingan Konseling, 5(1), 27. https://doi.org/10.21009/insight.051.05
Riswanto, D., Mappiare-AT, A., & Irtadji, M. (2016). Karakteristik Kepribadian Ideal Konselor (Studi Hermeneutika Gadamerian). Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, Dan Pengembangan, 1(11), 2113—2117-2117.
Sujadi, E. (2018). Kode Etik Konseling Serta Permasalahan Dalam Penerapannya. Jurnal Tarbawi: Jurnal Ilmu Pendidikan, 14(2). https://doi.org/10.33559/eoj.v3i4.799
Sukmawati Varamitha, Sukma Noor Akbar, & Neka Erlyani. (2014). Stigma sosial pada keluarga miskin dari pasien gangguan jiwa. Jurnal Ecopsy, 1(3), 106–114. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.20527/ecopsy.v1i3.498
Taufik, T. (2021). Limitasi Stres Akademik Siswa SMP Negeri di Kabupten Barru. Jurnal Wahana Konseling, 4(2), 113-122.