Konsumsi pangan tertentu secara teratur dapat memberikan beragam keuntungan bagi kesehatan tubuh secara menyeluruh.
Keuntungan-keuntungan ini, yang dikenal sebagai manfaat, meliputi dukungan terhadap fungsi organ vital, pencegahan berbagai jenis penyakit kronis, dan peningkatan kualitas hidup secara umum.
Pangan nabati, khususnya, seringkali menjadi sumber nutrisi esensial yang esensial untuk menjaga homeostasis dan mendukung sistem kekebalan tubuh.
Salah satu contoh komoditas pertanian yang telah lama diakui memiliki profil nutrisi yang mengesankan adalah buah merah dari famili Solanaceae.
Buah ini secara luas dimanfaatkan dalam berbagai masakan global dan telah menjadi subjek penelitian ilmiah ekstensif mengenai potensi dampak positifnya terhadap kesehatan manusia.
Kandungan fitokimia, vitamin, dan mineral di dalamnya memberikan kontribusi signifikan terhadap kesehatan kardiovaskular, integritas seluler, dan fungsi metabolik.
manfaat makan tomat
-
1. Sumber Antioksidan Kuat
Tomat adalah salah satu sumber karotenoid, khususnya likopen, yang paling kaya.
Likopen adalah pigmen merah yang memberikan warna khas pada tomat dan merupakan antioksidan kuat yang melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat menyebabkan stres oksidatif dan berkontribusi pada penuaan serta perkembangan penyakit kronis.
Penelitian yang dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition oleh Rao dan Agarwal (1999) menyoroti bioavailabilitas likopen yang lebih tinggi dari tomat yang dimasak atau diproses, menunjukkan bahwa pemanasan membantu melepaskan likopen dari matriks seluler tanaman, sehingga lebih mudah diserap oleh tubuh.
-
2. Mendukung Kesehatan Jantung
Kandungan likopen, kalium, dan vitamin B dalam tomat berperan penting dalam menjaga kesehatan sistem kardiovaskular. Likopen telah dikaitkan dengan penurunan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan tekanan darah, dua faktor risiko utama penyakit jantung.
Asupan kalium yang cukup, sebagaimana terdapat dalam tomat, sangat vital untuk menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit, yang pada gilirannya membantu mengatur tekanan darah.
Sebuah studi dalam Journal of the American Medical Association oleh Appel et al. (1997) dalam penelitian DASH diet, menunjukkan pentingnya peningkatan asupan kalium dari buah dan sayur untuk menurunkan tekanan darah.
-
3. Potensi Anti-Kanker
Likopen dan antioksidan lain dalam tomat telah banyak diteliti karena potensi sifat anti-kankernya. Studi epidemiologi telah menunjukkan hubungan antara konsumsi tomat yang tinggi dengan penurunan risiko beberapa jenis kanker, termasuk kanker prostat, paru-paru, dan perut.
Mekanisme yang diusulkan meliputi kemampuan likopen untuk menghambat pertumbuhan sel kanker, menginduksi apoptosis (kematian sel terprogram) pada sel kanker, dan mengurangi kerusakan DNA. Giovannucci et al.
(1995) dalam Journal of the National Cancer Institute melaporkan korelasi invers antara asupan likopen dan risiko kanker prostat.
-
4. Meningkatkan Kesehatan Mata
Tomat mengandung beta-karoten, lutein, dan zeaxanthin, yang merupakan karotenoid penting untuk kesehatan mata. Beta-karoten diubah menjadi vitamin A dalam tubuh, yang esensial untuk penglihatan yang baik, terutama dalam kondisi cahaya redup.
Lutein dan zeaxanthin adalah antioksidan yang terakumulasi di makula mata, membantu melindungi retina dari kerusakan akibat cahaya biru berbahaya dan radikal bebas, serta dapat mengurangi risiko degenerasi makula terkait usia (AMD) dan katarak, seperti yang disarankan oleh penelitian AREDS (Age-Related Eye Disease Study) oleh National Eye Institute.
-
5. Mendukung Kesehatan Kulit
Kandungan likopen dan vitamin C dalam tomat sangat bermanfaat bagi kesehatan kulit. Likopen dapat membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar ultraviolet (UV) yang berbahaya, meskipun tidak menggantikan kebutuhan akan tabir surya.
Youtube Video:
Vitamin C, di sisi lain, adalah kofaktor penting dalam sintesis kolagen, protein struktural yang menjaga elastisitas dan kekencangan kulit.
Konsumsi tomat secara teratur dapat berkontribusi pada kulit yang lebih sehat, bercahaya, dan berpotensi mengurangi tanda-tanda penuaan, seperti yang dijelaskan dalam artikel ulasan di Dermato-Endocrinology oleh Pullar et al.
(2017) mengenai peran vitamin C dalam kesehatan kulit.
-
6. Membantu Pengelolaan Berat Badan
Tomat memiliki kandungan kalori yang rendah dan kandungan air serta serat yang tinggi.
Kombinasi ini menjadikannya pilihan makanan yang sangat baik untuk pengelolaan berat badan, karena dapat membantu merasa kenyang lebih lama tanpa menambahkan banyak kalori.
Serat pangan juga berperan dalam memperlambat pencernaan dan penyerapan glukosa, yang dapat membantu menstabilkan kadar gula darah dan mencegah lonjakan insulin, faktor yang sering dikaitkan dengan penambahan berat badan, seperti yang dibahas dalam ulasan oleh Slavin (2013) di Nutrients tentang peran serat dalam kesehatan manusia.
-
7. Meningkatkan Kesehatan Pencernaan
Kandungan serat dalam tomat mendukung fungsi pencernaan yang sehat. Serat menambahkan massa pada tinja, memfasilitasi pergerakan usus yang teratur dan membantu mencegah sembelit.
Selain itu, serat juga berperan sebagai prebiotik, yaitu makanan bagi bakteri baik di usus, sehingga mendukung keseimbangan mikrobioma usus yang sehat. Mikrobioma usus yang seimbang penting untuk pencernaan, penyerapan nutrisi, dan bahkan kekebalan tubuh.
-
8. Sumber Vitamin C yang Baik
Tomat adalah sumber vitamin C yang sangat baik, antioksidan penting yang berperan dalam berbagai fungsi tubuh. Vitamin C esensial untuk sistem kekebalan tubuh yang kuat, membantu melawan infeksi dan penyakit.
Selain itu, vitamin C juga penting untuk kesehatan gusi, gigi, dan tulang, serta membantu penyerapan zat besi non-heme (zat besi dari sumber nabati).
Kekurangan vitamin C dapat menyebabkan kelelahan dan kerentanan terhadap infeksi, seperti yang dijelaskan oleh Carr dan Maggini (2017) dalam Nutrients.
-
9. Membantu Kontrol Gula Darah
Kandungan serat dan antioksidan dalam tomat dapat berkontribusi pada kontrol gula darah yang lebih baik. Serat memperlambat penyerapan gula ke dalam aliran darah, mencegah lonjakan kadar gula darah setelah makan.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa likopen dapat membantu mengurangi stres oksidatif dan peradangan, yang merupakan faktor yang berkontribusi pada resistensi insulin dan diabetes tipe 2.
Sebuah studi oleh Basu dan Imrhan (2007) dalam Experimental Biology and Medicine mengulas efek likopen pada resistensi insulin.
-
10. Mengurangi Peradangan
Antioksidan dan fitonutrien dalam tomat memiliki sifat anti-inflamasi. Peradangan kronis adalah akar dari banyak penyakit serius, termasuk penyakit jantung, diabetes, dan beberapa jenis kanker.
Likopen, khususnya, telah diteliti karena kemampuannya untuk menekan jalur pro-inflamasi dalam tubuh, seperti yang dibahas dalam ulasan oleh Shi dan Le Maguer (2000) di Critical Reviews in Food Science and Nutrition, menunjukkan bahwa konsumsi tomat dapat membantu mengurangi risiko penyakit terkait peradangan.
-
11. Menjaga Kesehatan Tulang
Tomat mengandung vitamin K dan kalsium, dua nutrisi penting untuk menjaga kesehatan dan kekuatan tulang. Vitamin K berperan dalam aktivasi protein tertentu yang terlibat dalam mineralisasi tulang.
Meskipun kalsium dari tomat tidak sebanyak dari produk susu, kontribusinya bersama dengan vitamin K dan antioksidan dapat membantu mengurangi risiko osteoporosis dan menjaga kepadatan mineral tulang, seperti yang dijelaskan dalam ulasan oleh Booth (2012) di Nutrition Reviews mengenai vitamin K dan kesehatan tulang.
-
12. Mendukung Detoksifikasi Alami
Tomat mengandung senyawa seperti klorogenat dan asam kumarat yang dapat membantu tubuh dalam proses detoksifikasi. Senyawa ini bekerja untuk menetralkan racun dan memfasilitasi eliminasinya dari tubuh.
Selain itu, kandungan air yang tinggi dalam tomat membantu ginjal dalam membuang limbah dan racun melalui urine, mendukung fungsi detoksifikasi alami tubuh.
-
13. Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Kombinasi vitamin C, vitamin A, dan antioksidan lainnya dalam tomat berperan sinergis dalam memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Vitamin C adalah nutrisi penting yang mendukung produksi dan fungsi sel darah putih, garis pertahanan utama tubuh terhadap patogen.
Vitamin A juga penting untuk integritas selaput lendir, yang bertindak sebagai penghalang fisik pertama terhadap infeksi.
Konsumsi tomat secara teratur dapat membantu tubuh lebih efektif dalam melawan infeksi dan penyakit, seperti yang diulas oleh Maggini et al. (2017) dalam Nutrients tentang peran mikronutrien pada fungsi imun.
-
14. Sumber Folat yang Baik
Tomat menyediakan folat (vitamin B9), yang penting untuk berbagai fungsi tubuh, termasuk pembentukan sel darah merah dan sintesis DNA. Folat sangat krusial selama periode pertumbuhan cepat, seperti kehamilan, untuk mencegah cacat lahir pada tabung saraf.
Asupan folat yang cukup juga berperan dalam menjaga kesehatan jantung dengan membantu memecah homosistein, asam amino yang pada kadar tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, seperti yang disarankan oleh ulasan oleh Scott (1999) di British Medical Bulletin.
-
15. Menjaga Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
Dengan kandungan air yang tinggi (sekitar 95%) dan elektrolit seperti kalium, tomat sangat baik untuk menjaga hidrasi dan keseimbangan elektrolit dalam tubuh.
Hidrasi yang optimal penting untuk semua fungsi tubuh, termasuk regulasi suhu, transportasi nutrisi, dan pembuangan limbah.
Keseimbangan elektrolit yang tepat sangat penting untuk fungsi saraf, kontraksi otot, dan menjaga tekanan darah.
Mengonsumsi tomat dapat membantu mengisi kembali elektrolit yang hilang, terutama setelah aktivitas fisik, seperti yang dijelaskan dalam buku teks fisiologi oleh Guyton dan Hall.
-
16. Potensi Anti-trombotik
Beberapa studi awal menunjukkan bahwa ekstrak tomat dapat memiliki sifat anti-trombotik, yang berarti mereka dapat membantu mencegah pembentukan gumpalan darah yang tidak diinginkan.
Ini dapat berkontribusi pada perlindungan terhadap penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke.
Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan, senyawa bioaktif dalam tomat mungkin bekerja dengan menghambat agregasi trombosit, mekanisme penting dalam pembentukan bekuan darah.
Sebuah ulasan oleh O’Kennedy dan Dustan (2011) di British Journal of Nutrition membahas senyawa anti-agregasi trombosit dari tomat.
-
17. Mendukung Kesehatan Otak
Antioksidan dalam tomat, termasuk likopen, dapat memberikan perlindungan terhadap kerusakan oksidatif pada sel-sel otak, yang merupakan faktor yang berkontribusi pada penurunan kognitif dan penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer.
Studi menunjukkan bahwa diet kaya antioksidan dapat membantu menjaga fungsi kognitif.
Selain itu, folat dalam tomat juga penting untuk fungsi neurologis yang sehat dan dapat membantu mengurangi kadar homosistein, yang telah dikaitkan dengan peningkatan risiko demensia.
Konsumsi tomat secara teratur dapat berkontribusi pada kesehatan otak jangka panjang.
-
18. Mengurangi Risiko Batu Ginjal
Kandungan air dan kalium yang tinggi dalam tomat dapat membantu mengurangi risiko pembentukan batu ginjal tertentu. Asupan cairan yang memadai penting untuk mengencerkan urine dan mencegah kristal membentuk batu.
Kalium juga dapat membantu mengurangi ekskresi kalsium dalam urine, yang merupakan faktor risiko umum untuk batu ginjal kalsium oksalat, jenis batu ginjal yang paling umum.
Namun, bagi individu dengan riwayat batu ginjal oksalat, konsumsi tomat perlu dikonsultasikan karena kandungan oksalatnya.
-
19. Memperbaiki Kualitas Tidur
Tomat mengandung beberapa nutrisi yang dapat berkontribusi pada kualitas tidur yang lebih baik. Kalium, misalnya, membantu menenangkan sistem saraf dan dapat mengurangi kram kaki malam hari yang mengganggu tidur.
Meskipun tidak ada bukti langsung bahwa tomat adalah obat tidur, nutrisi penting seperti magnesium dan folat yang terkandung di dalamnya juga berperan dalam regulasi siklus tidur-bangun dan produksi neurotransmiter yang mempromosikan relaksasi, seperti melatonin.
-
20. Kaya Akan Fitonutrien Lain
Selain nutrisi yang disebutkan di atas, tomat juga mengandung berbagai fitonutrien lain seperti quercetine, kaempferol, dan naringenin, yang masing-masing memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi. Senyawa-senyawa ini bekerja secara sinergis untuk memberikan manfaat kesehatan yang komprehensif.
Keberadaan beragam senyawa bioaktif ini menjadikan tomat lebih dari sekadar sumber vitamin dan mineral; ia adalah makanan fungsional yang dapat mendukung berbagai aspek kesehatan tubuh melalui mekanisme yang kompleks dan saling melengkapi, seperti yang dijelaskan dalam buku-buku nutrisi komprehensif oleh Gropper, Smith, dan Groff.