Inilah 10 Manfaat Tanaman Janda Bolong, Penjernih Udara Alami – E-Jurnal

maharani

Pemanfaatan flora di lingkungan domestik dan komersial telah menjadi fokus perhatian seiring dengan meningkatnya kesadaran akan kesejahteraan holistik.

Konsep keuntungan yang diperoleh dari interaksi dengan tumbuhan mencakup spektrum luas, mulai dari aspek estetika hingga kontribusi ekologis dan psikologis.

Dalam konteks ini, sejumlah studi telah mengkaji dampak positif keberadaan tanaman hias dalam ruangan terhadap kualitas hidup manusia.

Tanaman tropis populer seperti Monstera adansonii, yang secara luas dikenal sebagai Janda Bolong, merupakan salah satu spesimen yang menarik perhatian karena karakteristik daunnya yang unik dan kemudahan perawatannya.

manfaat tanaman janda bolong

  1. Peningkatan Kualitas Udara Dalam Ruangan

    Tanaman Janda Bolong, seperti halnya tanaman hijau lainnya, berkontribusi dalam proses fitoremediasi, yakni kemampuan tumbuhan untuk menghilangkan polutan dari udara.

    Meskipun kemampuannya tidak sekuat tanaman tertentu yang sangat spesifik, kehadirannya dapat membantu menyerap senyawa organik volatil (VOCs) seperti formaldehida dan benzena yang sering ditemukan di dalam ruangan.

    Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Environmental Horticulture oleh Kim dan Kaye (2018) menunjukkan bahwa tanaman hias secara umum berperan dalam mengurangi konsentrasi polutan udara, meskipun efeknya bervariasi tergantung spesies dan kondisi lingkungan.

  2. Meningkatkan Kelembaban Udara

    Melalui proses transpirasi, tanaman melepaskan uap air ke atmosfer, yang secara efektif dapat meningkatkan kelembaban relatif di dalam ruangan.

    Lingkungan dengan kelembaban yang optimal (sekitar 40-60%) dapat membantu mengurangi iritasi pada saluran pernapasan, kulit kering, dan masalah mata kering.

    Studi oleh Lohr dan Pearson (2011) dalam HortTechnology menyoroti bahwa tanaman dalam ruangan dapat bertindak sebagai pelembab alami, sangat bermanfaat terutama di ruangan ber-AC yang cenderung kering.

  3. Reduksi Stres dan Peningkatan Kesejahteraan Mental

    Interaksi dengan tanaman, termasuk sekadar memandangnya, telah terbukti memiliki efek menenangkan dan dapat mengurangi tingkat stres.

    Kehadiran tanaman Janda Bolong di dalam ruangan dapat menciptakan suasana yang lebih rileks dan alami, berkontribusi pada penurunan tekanan darah dan detak jantung.

    Penelitian di bidang psikologi lingkungan, seperti yang diulas oleh Kaplan dan Kaplan (1989) dalam teori Attention Restoration Theory, menunjukkan bahwa lingkungan alami, termasuk tanaman dalam ruangan, membantu memulihkan kapasitas perhatian dan mengurangi kelelahan mental.

  4. Estetika dan Dekorasi Interior

    Dengan bentuk daunnya yang unik dan fenestrasi alami (lubang pada daun), tanaman Janda Bolong menawarkan nilai estetika yang tinggi, menjadikannya pilihan populer untuk dekorasi interior.

    Kehadiran elemen alami ini dapat mempercantik ruangan, memberikan sentuhan kesegaran, dan menciptakan suasana yang lebih hidup.

    Youtube Video:


    Desain biofilik, yang mengintegrasikan unsur alam ke dalam arsitektur dan interior, telah membuktikan bahwa elemen tanaman dapat meningkatkan daya tarik visual dan kenyamanan ruang, seperti yang diuraikan oleh Kellert (2018) dalam karyanya tentang biofilia.

  5. Peningkatan Produktivitas dan Konsentrasi

    Lingkungan kerja atau belajar yang dilengkapi dengan tanaman telah dikaitkan dengan peningkatan fokus dan produktivitas. Kehadiran tanaman dapat mengurangi kelelahan kognitif dan meningkatkan suasana hati, yang secara tidak langsung berdampak pada kinerja.

    Sebuah studi oleh University of Exeter yang diterbitkan di Journal of Experimental Psychology: Applied (Nieuwenhuis et al., 2014) menemukan bahwa kantor yang dihiasi tanaman dapat meningkatkan produktivitas karyawan sebesar 15%.

  6. Reduksi Kebisingan

    Meskipun efeknya mungkin tidak signifikan pada skala besar, daun tanaman yang lebat dapat membantu menyerap dan membiaskan gelombang suara, sedikit mengurangi tingkat kebisingan di dalam ruangan.

    Dalam lingkungan perkotaan yang padat atau ruang kantor yang bising, penempatan tanaman secara strategis dapat berkontribusi pada akustik yang lebih baik.

    Prinsip ini didasarkan pada karakteristik fisik tanaman yang dapat memecah gelombang suara, seperti yang dijelaskan dalam literatur akustik lingkungan.

  7. Terapi Hortikultura

    Merawat tanaman, termasuk Janda Bolong, dapat menjadi bentuk terapi hortikultura yang bermanfaat bagi kesehatan mental dan fisik.

    Aktivitas seperti menyiram, memangkas, atau sekadar mengamati pertumbuhan tanaman dapat mengurangi kecemasan, meningkatkan mood, dan mengembangkan rasa tanggung jawab.

    Praktik ini telah diakui dalam berbagai konteks rehabilitasi dan kesejahteraan, seperti yang dijelaskan oleh Matsuo et al. (2010) dalam ulasan mereka tentang manfaat terapi hortikultura.

  8. Peningkatan Kreativitas

    Lingkungan yang kaya akan elemen alam terbukti merangsang pemikiran kreatif. Kehadiran tanaman Janda Bolong dengan bentuk daunnya yang artistik dan pola pertumbuhannya yang dinamis dapat menjadi inspirasi visual.

    Lingkungan yang menenangkan dan inspiratif, seperti yang disajikan oleh tanaman, dapat membuka jalur pemikiran baru dan mendorong inovasi, sebagaimana diindikasikan oleh penelitian tentang hubungan antara alam dan kreativitas.

  9. Sumber Edukasi dan Pemahaman Lingkungan

    Merawat Janda Bolong memberikan kesempatan untuk mempelajari lebih dalam tentang botani, ekologi, dan kebutuhan dasar tumbuhan. Proses ini dapat meningkatkan pemahaman individu tentang siklus hidup tanaman, fotosintesis, dan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem.

    Ini berfungsi sebagai sarana pendidikan informal yang mendorong rasa ingin tahu dan apresiasi terhadap alam, terutama bagi anak-anak dan pemula dalam berkebun.

  10. Simbol Keberuntungan dan Kemakmuran (Aspek Kultural)

    Dalam beberapa budaya, tanaman tertentu dipercaya membawa keberuntungan atau kemakmuran.

    Meskipun ini bukan manfaat ilmiah, popularitas Janda Bolong juga didorong oleh asosiasi simbolis yang positif, di mana keindahan dan pertumbuhannya yang subur dapat diinterpretasikan sebagai pertanda baik.

    Aspek kultural ini, meskipun bersifat non-ilmiah, berkontribusi pada nilai intrinsik tanaman dan kepuasan emosional bagi pemiliknya, sebagaimana sering dijumpai dalam tradisi feng shui atau kepercayaan lokal.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru