Ketahui 8 Manfaat Buah Mangga, Tingkatkan Imun Optimal – E-Jurnal

maharani

Buah-buahan tropis, dengan kekayaan nutrisi dan cita rasa uniknya, telah lama diakui sebagai komponen penting dalam pola makan sehat. Salah satu buah yang menonjol adalah mangga, yang secara botani dikenal sebagai Mangifera indica.

Buah ini tidak hanya populer karena rasanya yang manis dan teksturnya yang lembut, tetapi juga karena profil nutrisinya yang mengesankan.

Kandungan vitamin, mineral, serat, dan beragam senyawa bioaktif di dalamnya menjadikan mangga subjek menarik untuk penelitian ilmiah terkait manfaat kesehatannya.

5 manfaat buah mangga

  1. Kaya Nutrisi Penting dan Antioksidan

    Mangga adalah sumber yang sangat baik untuk berbagai vitamin dan mineral esensial yang menunjang fungsi tubuh secara optimal.

    Buah ini kaya akan Vitamin C, yang dikenal sebagai antioksidan kuat dan penting untuk sistem kekebalan tubuh serta sintesis kolagen.


    5 manfaat buah mangga

    Selain itu, mangga juga menyediakan Vitamin A dalam bentuk beta-karoten, yang krusial untuk penglihatan, pertumbuhan sel, dan fungsi kekebalan tubuh yang sehat.

    Kandungan folat, Vitamin B6, kalium, dan tembaga turut melengkapi profil nutrisi mangga, menjadikannya pilihan makanan yang padat gizi.

    Selain vitamin dan mineral, mangga mengandung beragam antioksidan fitokimia, termasuk polifenol seperti mangiferin, katekin, kuersetin, dan asam galat. Senyawa-senyawa ini berperok berperan penting dalam melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.

    Antioksidan ini bekerja secara sinergis untuk mengurangi stres oksidatif, yang merupakan faktor pemicu berbagai penyakit kronis. Kehadiran antioksidan yang beragam ini menjadikan mangga sebagai buah yang memiliki potensi besar dalam pencegahan penyakit degeneratif.

    Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal seperti Food & Function oleh Kim et al. (2010) telah menyoroti potensi antioksidan dalam ekstrak mangga. Studi tersebut menunjukkan bahwa senyawa bioaktif dalam mangga, terutama mangiferin, memiliki kapasitas antioksidan yang signifikan.

    Konsumsi mangga secara teratur dapat berkontribusi pada peningkatan status antioksidan tubuh, sehingga mendukung kesehatan seluler dan mengurangi risiko kerusakan DNA yang dapat menyebabkan penyakit.

  2. Mendukung Kesehatan Pencernaan

    Mangga adalah sumber serat makanan yang baik, yang sangat penting untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan. Serat, baik yang larut maupun tidak larut, berperan dalam meningkatkan volume tinja dan melancarkan pergerakan usus secara teratur.

    Ini membantu mencegah sembelit dan menjaga keteraturan buang air besar, yang merupakan indikator penting dari sistem pencernaan yang berfungsi dengan baik. Asupan serat yang cukup juga mendukung ekosistem mikrobioma usus yang sehat.

    Youtube Video:


    Selain serat, mangga mengandung enzim pencernaan alami, seperti amilase, yang membantu memecah karbohidrat kompleks menjadi gula sederhana. Enzim ini memfasilitasi proses pencernaan, memungkinkan tubuh untuk menyerap nutrisi dengan lebih efisien.

    Kehadiran enzim ini juga dapat mengurangi gejala kembung dan gangguan pencernaan lainnya yang mungkin timbul akibat kesulitan dalam memecah makanan tertentu.

    Oleh karena itu, mangga dapat menjadi pilihan yang baik bagi individu yang ingin meningkatkan efisiensi pencernaan mereka.

    Studi oleh S. M. Masud et al. (2012) yang diterbitkan dalam Journal of Nutrition & Food Sciences menunjukkan bahwa konsumsi mangga dapat memiliki efek positif pada kesehatan usus.

    Penelitian tersebut menggarisbawahi peran serat dan senyawa bioaktif mangga dalam mendukung lingkungan usus yang optimal. Kemampuan mangga untuk memfasilitasi pencernaan dan menjaga keteraturan buang air besar merupakan aspek penting dari manfaat kesehatannya yang sering diabaikan.

  3. Meningkatkan Kekebalan Tubuh

    Kandungan Vitamin C yang tinggi dalam mangga menjadikannya buah yang sangat efektif dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

    Vitamin C adalah nutrisi penting yang mendukung berbagai fungsi seluler dari sistem imun, termasuk produksi sel darah putih yang melawan infeksi.

    Antioksidan ini juga melindungi sel-sel kekebalan dari kerusakan oksidatif yang dapat terjadi selama respons imun. Dengan demikian, asupan Vitamin C yang adekuat dari mangga dapat membantu tubuh lebih siap menghadapi patogen.

    Selain Vitamin C, mangga juga kaya akan Vitamin A (dari beta-karoten), yang memiliki peran krusial dalam menjaga integritas selaput lendir, seperti yang ada di saluran pernapasan dan pencernaan.

    Selaput lendir ini bertindak sebagai garis pertahanan pertama terhadap mikroorganisme berbahaya. Vitamin A juga diperlukan untuk pengembangan dan fungsi berbagai jenis sel kekebalan, termasuk limfosit, yang merupakan komponen vital dari respons imun adaptif.

    Kombinasi Vitamin C dan A menjadikan mangga sebagai pendukung imunitas yang kuat.

    Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of the American College of Nutrition oleh Maggini et al. (2010) menggarisbawahi pentingnya mikronutrien, termasuk Vitamin C dan A, untuk fungsi kekebalan tubuh yang optimal.

    Konsumsi mangga secara teratur dapat membantu memastikan tubuh memiliki pasokan nutrisi yang cukup untuk membangun dan mempertahankan sistem kekebalan yang tangguh. Hal ini sangat relevan dalam upaya pencegahan penyakit infeksi dan pemulihan kesehatan secara keseluruhan.

  4. Menjaga Kesehatan Mata

    Mangga adalah sumber beta-karoten yang melimpah, pigmen karotenoid yang memberikan warna kuning-oranye pada buah ini. Di dalam tubuh, beta-karoten diubah menjadi Vitamin A, nutrisi esensial yang sangat penting untuk penglihatan yang sehat.

    Vitamin A merupakan komponen kunci dari rodopsin, protein yang ditemukan di retina mata dan bertanggung jawab untuk penglihatan dalam kondisi cahaya rendah. Kekurangan Vitamin A dapat menyebabkan rabun senja dan, dalam kasus yang parah, kebutaan.

    Selain beta-karoten, mangga juga mengandung dua antioksidan karotenoid lainnya, yaitu lutein dan zeaksantin. Senyawa-senyawa ini secara alami ditemukan dalam konsentrasi tinggi di makula mata, area retina yang bertanggung jawab untuk penglihatan sentral dan detail.

    Lutein dan zeaksantin bertindak sebagai filter cahaya biru yang berbahaya dan melindungi sel-sel mata dari kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh paparan cahaya ultraviolet dan radikal bebas.

    Perlindungan ini sangat penting untuk mencegah degenerasi makula terkait usia (AMD) dan katarak.

    Studi yang dipublikasikan dalam Archives of Biochemistry and Biophysics oleh Krinsky et al. (2003) telah secara ekstensif membahas peran lutein dan zeaksantin dalam kesehatan mata.

    Konsumsi mangga secara teratur dapat berkontribusi pada asupan karotenoid yang memadai, sehingga membantu menjaga integritas struktural dan fungsional mata.

    Dengan demikian, mangga dapat dianggap sebagai bagian integral dari diet yang mendukung kesehatan mata jangka panjang dan mencegah berbagai gangguan penglihatan.

  5. Potensi Anti-Kanker

    Mangga mengandung berbagai senyawa polifenol, termasuk mangiferin, gallotannin, dan kuersetin, yang telah menjadi fokus penelitian karena potensi sifat anti-kankernya. Senyawa-senyawa bioaktif ini menunjukkan kemampuan untuk melawan pertumbuhan sel kanker melalui berbagai mekanisme.

    Ini termasuk induksi apoptosis (kematian sel terprogram) pada sel kanker, penghambatan proliferasi sel kanker, dan supresi angiogenesis (pembentukan pembuluh darah baru yang memberi makan tumor).

    Mekanisme ini menunjukkan kompleksitas cara mangga dapat berkontribusi pada pencegahan kanker.

    Mangiferin, salah satu polifenol utama dalam mangga, telah banyak diteliti karena efek anti-inflamasi dan anti-kankernya yang kuat.

    Studi in vitro dan in vivo telah menunjukkan bahwa mangiferin dapat menghambat pertumbuhan berbagai jenis sel kanker, termasuk kanker usus besar, payudara, paru-paru, dan prostat.

    Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal seperti Food and Chemical Toxicology oleh Rajendran et al. (2014) telah menyoroti kemampuan mangiferin untuk memodulasi jalur sinyal seluler yang terkait dengan pertumbuhan dan kelangsungan hidup sel kanker.

    Potensi ini menjadikan mangiferin sebagai senyawa yang menjanjikan dalam pengembangan terapi kanker.

    Meskipun penelitian menunjukkan hasil yang menjanjikan, penting untuk dicatat bahwa sebagian besar bukti berasal dari studi laboratorium atau hewan.

    Diperlukan lebih banyak penelitian klinis pada manusia untuk sepenuhnya memahami sejauh mana mangga dapat berperan dalam pencegahan dan pengobatan kanker.

    Namun demikian, konsumsi mangga sebagai bagian dari pola makan yang kaya buah-buahan dan sayuran dapat memberikan kontribusi positif terhadap kesehatan secara keseluruhan dan berpotensi mengurangi risiko penyakit kronis, termasuk kanker, melalui efek antioksidan dan anti-inflamasi dari senyawa bioaktifnya.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru