Inilah 22 Manfaat Ikan Peda, Kaya Protein untuk Tubuh! – E-Jurnal

maharani

Ikan peda merujuk pada produk olahan ikan tradisional Indonesia yang melalui proses pengasinan dan fermentasi. Umumnya, ikan yang digunakan adalah ikan kembung (Rastrelliger spp.) atau sejenisnya, yang kemudian diasinkan dan didiamkan dalam jangka waktu tertentu. Proses ini memberikan karakteristik rasa dan aroma yang khas, menjadikannya lauk populer dalam masakan nusantara. Meskipun dikenal karena kandungan natriumnya yang tinggi akibat proses pengasinan, ikan peda juga menyimpan berbagai nutrisi penting yang berasal dari ikan segarnya.

manfaat ikan peda

  1. Sumber Protein Lengkap

    Ikan peda merupakan sumber protein hewani yang mengandung semua asam amino esensial yang diperlukan oleh tubuh manusia.

    Asam amino ini tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh dan harus diperoleh melalui asupan makanan, menjadikannya vital untuk berbagai fungsi biologis.

    Penelitian gizi menunjukkan bahwa protein dari ikan memiliki bioavailabilitas tinggi, yang berarti mudah diserap dan dimanfaatkan oleh tubuh untuk sintesis protein. Kandungan protein ini berkontribusi signifikan terhadap kebutuhan nutrisi harian.

  2. Kaya Asam Amino Esensial

    Selain menjadi sumber protein secara umum, ikan peda secara spesifik menyediakan berbagai asam amino esensial seperti lisin, metionin, dan treonin. Asam-asam amino ini sangat penting untuk pertumbuhan, perbaikan jaringan sel, serta produksi enzim dan hormon.

    Peran asam amino esensial sangat krusial dalam menjaga homeostasis tubuh dan mendukung fungsi organ vital. Ketersediaannya dalam ikan peda menjadikannya pilihan makanan yang berharga dari segi nutrisi makro.

  3. Kandungan Mineral Penting

    Ikan peda mengandung mineral esensial seperti kalsium dan fosfor, yang vital untuk pembentukan dan pemeliharaan struktur tulang serta gigi yang kuat.

    Kedua mineral ini bekerja secara sinergis untuk menjaga kepadatan mineral tulang dan mencegah kondisi seperti osteoporosis.

    Selain itu, kalsium juga berperan dalam fungsi saraf, kontraksi otot, dan pembekuan darah, sementara fosfor penting untuk metabolisme energi. Kehadiran mineral ini menjadikan ikan peda sebagai kontributor penting bagi kesehatan skeletal dan metabolisme seluler.

  4. Sumber Zat Besi

    Zat besi merupakan mineral krusial yang terkandung dalam ikan peda, berperan penting dalam pembentukan hemoglobin dalam sel darah merah. Hemoglobin bertanggung jawab untuk transportasi oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh.

    Asupan zat besi yang cukup sangat penting untuk mencegah anemia defisiensi besi, suatu kondisi yang ditandai dengan kelelahan, sesak napas, dan penurunan fungsi kognitif.

    Oleh karena itu, konsumsi ikan peda dapat berkontribusi pada pemenuhan kebutuhan zat besi harian.

  5. Mengandung Selenium

    Selenium adalah mineral jejak yang berfungsi sebagai antioksidan kuat dalam tubuh, melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas. Ikan peda menyediakan selenium yang juga berperan penting dalam mendukung fungsi kelenjar tiroid yang sehat.

    Kelenjar tiroid membutuhkan selenium untuk produksi hormon tiroid, yang mengatur metabolisme tubuh. Dengan demikian, konsumsi ikan peda dapat mendukung sistem pertahanan antioksidan tubuh dan menjaga keseimbangan hormonal.

  6. Potensi Vitamin D

    Meskipun proses pengasinan dapat memengaruhi kandungan vitamin, ikan yang menjadi bahan dasar peda secara alami merupakan sumber vitamin D. Vitamin D esensial untuk penyerapan kalsium dan fosfor, yang mendukung kesehatan tulang.

    Selain itu, vitamin D juga berperan penting dalam modulasi sistem kekebalan tubuh dan mengurangi risiko penyakit kronis tertentu. Keberadaan potensi vitamin D dalam ikan peda menambah nilai nutrisinya.

  7. Sumber Vitamin B Kompleks

    Ikan peda kaya akan vitamin B kompleks, khususnya Niasin (B3) dan Kobalamin (B12), yang esensial untuk berbagai proses metabolisme tubuh. Niasin berperan dalam mengubah makanan menjadi energi dan menjaga kesehatan kulit serta sistem saraf.

    Sementara itu, Kobalamin (B12) sangat vital untuk pembentukan sel darah merah, fungsi neurologis yang tepat, dan sintesis DNA.

    Youtube Video:


    Ketersediaan vitamin B kompleks ini menjadikan ikan peda sebagai makanan yang mendukung vitalitas dan fungsi tubuh secara keseluruhan.

  8. Mendukung Kesehatan Tulang dan Gigi

    Kombinasi kalsium, fosfor, dan potensi vitamin D yang ditemukan dalam ikan peda berperan penting dalam menjaga kepadatan dan kekuatan tulang. Nutrisi ini esensial untuk pembentukan matriks tulang dan pencegahan kerapuhan tulang seiring bertambahnya usia.

    Konsumsi rutin sumber mineral ini dapat membantu dalam mempertahankan kesehatan skeletal, mengurangi risiko fraktur, dan mendukung integritas gigi. Oleh karena itu, ikan peda dapat menjadi bagian dari diet yang menunjang kesehatan tulang jangka panjang.

  9. Penting untuk Pembentukan dan Perbaikan Otot

    Dengan profil asam amino lengkapnya, ikan peda merupakan sumber protein yang efektif untuk sintesis protein otot. Protein ini esensial untuk pertumbuhan, pemeliharaan, dan perbaikan jaringan otot yang rusak setelah aktivitas fisik atau cedera.

    Asupan protein yang adekuat sangat penting bagi individu dari segala usia, mulai dari anak-anak yang sedang tumbuh hingga orang dewasa yang aktif. Ikan peda menawarkan cara yang lezat untuk memenuhi kebutuhan protein harian.

  10. Berperan dalam Fungsi Saraf

    Kandungan vitamin B12 dalam ikan peda berkontribusi signifikan pada kesehatan sistem saraf. Vitamin ini penting untuk pembentukan mielin, selubung pelindung yang mengelilingi serabut saraf dan memungkinkan transmisi impuls saraf yang cepat dan efisien.

    Defisiensi vitamin B12 dapat menyebabkan masalah neurologis, termasuk mati rasa, kesemutan, dan kesulitan berjalan. Oleh karena itu, konsumsi ikan peda dapat membantu menjaga integritas dan fungsi sistem saraf.

  11. Membantu Produksi Energi

    Vitamin B kompleks, khususnya Niasin (B3), yang terkandung dalam ikan peda, berperan sebagai koenzim dalam berbagai jalur metabolisme yang menghasilkan energi dari makronutrien seperti karbohidrat, lemak, dan protein.

    Proses ini vital untuk menjaga tingkat energi tubuh.

    Asupan vitamin B yang cukup memastikan bahwa sel-sel tubuh dapat secara efisien mengonversi nutrisi menjadi adenosin trifosfat (ATP), molekul energi utama. Dengan demikian, ikan peda berkontribusi pada vitalitas dan kinerja fisik sehari-hari.

  12. Mendukung Pembentukan Sel Darah Merah

    Zat besi dan vitamin B12 merupakan nutrisi kunci yang esensial dalam proses eritropoiesis, yaitu pembentukan sel darah merah di sumsum tulang. Sel darah merah bertanggung jawab membawa oksigen ke seluruh tubuh.

    Kekurangan nutrisi ini dapat mengganggu produksi sel darah merah, menyebabkan anemia dan gejala terkait seperti kelelahan. Oleh karena itu, konsumsi ikan peda dapat mendukung produksi sel darah merah yang sehat dan mencegah kondisi kekurangan darah.

  13. Potensi Antioksidan Alami

    Meskipun melalui proses pengasinan, ikan asli yang menjadi bahan dasar peda masih mengandung senyawa antioksidan. Antioksidan ini berperan dalam melawan radikal bebas dalam tubuh, yang merupakan molekul tidak stabil penyebab kerusakan sel dan penuaan dini.

    Beberapa studi menunjukkan bahwa ikan dan produk laut dapat mengandung peptida bioaktif dengan sifat antioksidan. Keberadaan potensi antioksidan ini menambah nilai kesehatan pada ikan peda, meskipun perlu diimbangi dengan pertimbangan kandungan natriumnya.

  14. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh

    Nutrisi seperti protein, selenium, dan vitamin B kompleks yang ditemukan dalam ikan peda esensial untuk menjaga fungsi imun yang optimal. Protein merupakan blok bangunan untuk antibodi dan sel-sel imun, sementara selenium penting untuk respons kekebalan.

    Vitamin B kompleks juga berperan dalam produksi sel-sel imun dan regulasi respons inflamasi. Dengan demikian, asupan ikan peda dapat berkontribusi pada penguatan sistem pertahanan tubuh terhadap infeksi dan penyakit.

  15. Kandungan Asam Lemak Omega-3

    Meskipun jumlahnya dapat berkurang akibat proses pengasinan, jejak asam lemak omega-3, seperti EPA dan DHA, tetap ada dalam ikan peda. Asam lemak ini dikenal luas akan manfaatnya bagi kesehatan jantung dan otak.

    Omega-3 memiliki sifat anti-inflamasi dan dapat membantu dalam menjaga kesehatan kardiovaskular. Walaupun mungkin tidak sebanyak ikan segar, keberadaan omega-3 ini tetap memberikan kontribusi nutrisi yang berharga.

  16. Menjaga Kesehatan Kardiovaskular

    Asam lemak omega-3 yang terkandung dalam ikan peda, meskipun dalam jumlah yang mungkin tidak signifikan seperti ikan segar, dapat berkontribusi pada pengurangan risiko penyakit jantung. Omega-3 dikenal dapat membantu menurunkan kadar trigliserida dan tekanan darah.

    Meskipun demikian, penting untuk mempertimbangkan kandungan natrium tinggi dalam ikan peda, yang jika dikonsumsi berlebihan, dapat berdampak negatif pada tekanan darah. Konsumsi moderat dengan diet seimbang adalah kunci untuk mendapatkan manfaat ini.

  17. Meningkatkan Fungsi Kognitif

    Vitamin B12 dan asam lemak omega-3, yang keduanya dapat ditemukan dalam ikan peda, dikenal mendukung kesehatan otak dan fungsi kognitif. Vitamin B12 berperan dalam sintesis neurotransmitter dan menjaga kesehatan sel saraf.

    Asam lemak omega-3, khususnya DHA, merupakan komponen struktural utama otak dan penting untuk memori serta fungsi belajar. Oleh karena itu, asupan nutrisi ini dapat berkontribusi pada pemeliharaan fungsi kognitif seiring bertambahnya usia.

  18. Sumber Protein yang Terjangkau

    Ikan peda menawarkan alternatif protein hewani yang ekonomis dan mudah diakses oleh masyarakat luas di Indonesia. Keterjangkauannya menjadikannya pilihan yang populer untuk memenuhi kebutuhan protein harian, terutama bagi kelompok ekonomi tertentu.

    Ini memungkinkan diversifikasi sumber protein dalam diet tanpa membebani anggaran rumah tangga. Dengan demikian, ikan peda berperan penting dalam keamanan pangan dan nutrisi di tingkat komunitas.

  19. Kontribusi pada Diversifikasi Diet

    Menambahkan ikan peda dalam pola makan dapat memperkaya asupan nutrisi dan variasi kuliner. Rasa dan aroma khasnya memberikan pengalaman makan yang unik dan dapat merangsang nafsu makan, terutama bila dikombinasikan dengan hidangan lain.

    Diversifikasi diet penting untuk memastikan asupan berbagai nutrisi yang optimal dan mencegah kebosanan makan. Ikan peda menawarkan cara yang lezat untuk mencapai tujuan ini dalam konteks kuliner tradisional.

  20. Memfasilitasi Pencernaan Protein

    Proses pengasinan dan fermentasi ikan peda dapat menyebabkan hidrolisis parsial protein, memecah rantai protein kompleks menjadi peptida yang lebih kecil atau asam amino bebas. Proses ini berpotensi membuatnya lebih mudah dicerna oleh sistem pencernaan.

    Meskipun penelitian spesifik pada ikan peda masih terus berkembang, prinsip hidrolisis protein pada produk fermentasi umumnya diakui. Hal ini dapat bermanfaat bagi individu dengan sensitivitas pencernaan terhadap protein utuh.

  21. Kandungan Yodium

    Sebagai produk yang berasal dari ikan laut, ikan peda dapat menjadi sumber yodium yang penting untuk fungsi kelenjar tiroid dan metabolisme tubuh. Yodium esensial untuk produksi hormon tiroid, yang mengatur berbagai proses vital dalam tubuh.

    Kekurangan yodium dapat menyebabkan gangguan tiroid seperti gondok. Oleh karena itu, konsumsi ikan peda, meskipun perlu dalam jumlah moderat, dapat berkontribusi pada pemenuhan kebutuhan yodium harian.

  22. Mendukung Metabolisme Makronutrien

    Berbagai vitamin B yang terkandung dalam ikan peda, seperti Niasin (B3) dan Kobalamin (B12), berperan penting sebagai kofaktor dalam metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein. Vitamin-vitamin ini membantu tubuh mengonversi makanan menjadi energi yang dapat digunakan.

    Proses metabolisme yang efisien sangat krusial untuk menjaga fungsi tubuh yang optimal, mulai dari produksi energi hingga sintesis molekul penting. Dengan demikian, ikan peda secara tidak langsung mendukung efisiensi metabolisme tubuh.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru