Konsumsi bubuk kakao murni mengacu pada praktik mengintegrasikan ekstrak padat dari biji kakao yang telah difermentasi, dikeringkan, dan digiling halus ke dalam pola makan.
Produk ini, yang kaya akan senyawa bioaktif, telah lama dikenal karena profil nutrisinya yang unik dan potensi dampak positifnya terhadap kesehatan manusia.
Berbeda dengan cokelat olahan, bubuk kakao murni memiliki kandungan gula dan lemak yang jauh lebih rendah, menjadikannya sumber terkonsentrasi dari fitonutrien penting yang dapat mendukung berbagai fungsi fisiologis.
manfaat minum coklat bubuk
- Kaya Antioksidan Kuat: Kakao bubuk adalah salah satu sumber polifenol, termasuk flavonoid dan procyanidin, yang paling kaya. Senyawa-senyawa ini bekerja sebagai antioksidan, melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Penelitian menunjukkan bahwa kapasitas antioksidan kakao lebih tinggi daripada teh hijau atau anggur merah, seperti yang dilaporkan dalam studi oleh Lee et al. (2003) di Journal of Agricultural and Food Chemistry.
- Meningkatkan Kesehatan Jantung: Flavonoid dalam kakao bubuk telah terbukti memiliki efek positif pada sistem kardiovaskular. Senyawa ini membantu meningkatkan fungsi endotel pembuluh darah, yang krusial untuk regulasi tekanan darah. Sebuah meta-analisis yang diterbitkan di Cochrane Database of Systematic Reviews oleh Ried et al. (2017) menunjukkan bahwa kakao dapat menurunkan tekanan darah secara signifikan.
- Menurunkan Tekanan Darah Tinggi: Kandungan flavonoid, khususnya epicatechin, dalam kakao bubuk dapat merangsang produksi oksida nitrat dalam tubuh. Oksida nitrat ini berperan penting dalam merelaksasi dan melebarkan pembuluh darah, sehingga membantu menurunkan tekanan darah tinggi. Efek ini telah banyak didokumentasikan dalam berbagai studi klinis, termasuk yang diterbitkan di Journal of the American Medical Association oleh Taubert et al. (2007).
- Meningkatkan Kolesterol HDL (Baik): Konsumsi kakao bubuk dapat berkontribusi pada peningkatan kadar kolesterol lipoprotein densitas tinggi (HDL). HDL dikenal sebagai kolesterol “baik” karena membantu menghilangkan kelebihan kolesterol dari arteri, mengurangi risiko aterosklerosis. Meskipun mekanisme pastinya masih diteliti, beberapa studi observasional telah menunjukkan korelasi positif ini.
- Mengurangi Kolesterol LDL Teroksidasi (Jelek): Flavonoid dalam kakao juga efektif dalam mencegah oksidasi kolesterol lipoprotein densitas rendah (LDL). LDL teroksidasi jauh lebih berbahaya dan merupakan faktor kunci dalam perkembangan plak aterosklerotik di arteri. Perlindungan antioksidan dari kakao membantu menjaga LDL tetap tidak teroksidasi, seperti yang disorot oleh Wang-Sattler et al. (2012) dalam penelitiannya.
- Meningkatkan Aliran Darah ke Otak: Flavonoid dapat meningkatkan suplai darah ke otak dengan melebarkan pembuluh darah dan meningkatkan produksi oksida nitrat. Peningkatan aliran darah ini memastikan otak menerima lebih banyak oksigen dan nutrisi, yang esensial untuk fungsi kognitif yang optimal. Studi pencitraan otak telah mengkonfirmasi efek ini, misalnya oleh Scholey et al. (2010) di Journal of Psychopharmacology.
- Meningkatkan Fungsi Kognitif dan Memori: Berkat peningkatan aliran darah ke otak dan sifat antioksidannya, kakao bubuk dapat meningkatkan fungsi kognitif. Flavonoid dapat menembus sawar darah otak dan berinteraksi dengan jalur sinyal yang terlibat dalam pembelajaran dan memori. Penelitian oleh Nehlig (2013) dalam British Journal of Pharmacology merangkum potensi kakao untuk meningkatkan kinerja kognitif pada orang dewasa.
- Melindungi Sel Saraf: Senyawa neuroprotektif dalam kakao, seperti flavonoid dan theobromine, dapat membantu melindungi sel-sel saraf dari kerusakan oksidatif dan peradangan. Potensi ini menunjukkan peran kakao dalam pencegahan penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson. Meskipun penelitian masih berlangsung, hasil awal sangat menjanjikan untuk kesehatan saraf jangka panjang.
- Meningkatkan Suasana Hati dan Mengurangi Depresi: Kakao mengandung beberapa senyawa yang dapat memengaruhi neurotransmiter di otak, termasuk serotonin dan dopamin. Konsumsi kakao dapat memicu pelepasan endorfin, memberikan efek peningkatan suasana hati dan mengurangi gejala depresi. Studi oleh Macht dan Dettmer (2006) di Appetite menunjukkan hubungan antara konsumsi cokelat dan suasana hati yang positif.
- Meningkatkan Sensitivitas Insulin: Polifenol dalam kakao bubuk dapat membantu meningkatkan sensitivitas sel terhadap insulin, hormon yang mengatur kadar gula darah. Peningkatan sensitivitas insulin ini penting untuk mencegah resistensi insulin dan mengurangi risiko diabetes tipe 2. Penelitian oleh Grassi et al. (2005) di Journal of Nutrition mendukung klaim ini.
- Mengelola Kadar Gula Darah: Dengan meningkatkan sensitivitas insulin, kakao bubuk dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil, terutama setelah makan. Ini bermanfaat bagi individu dengan pradiabetes atau diabetes tipe 2 untuk mengelola kondisi mereka dengan lebih baik. Namun, penting untuk memilih kakao bubuk murni tanpa tambahan gula.
- Mendukung Kesehatan Usus (Prebiotik): Kakao bubuk mengandung serat makanan yang dapat bertindak sebagai prebiotik, memberi makan bakteri baik di usus. Mikrobioma usus yang sehat sangat penting untuk pencernaan, penyerapan nutrisi, dan bahkan fungsi kekebalan tubuh. Fermentasi serat kakao oleh bakteri usus menghasilkan senyawa bermanfaat seperti asam lemak rantai pendek.
- Meningkatkan Kesehatan Kulit: Flavonoid dalam kakao dapat meningkatkan aliran darah ke kulit, yang berkontribusi pada hidrasi dan elastisitas kulit yang lebih baik. Senyawa ini juga memberikan perlindungan ringan terhadap kerusakan akibat sinar UV, meskipun tidak menggantikan tabir surya. Sebuah studi oleh Heinrich et al. (2006) di Journal of Nutrition menunjukkan perbaikan pada parameter kulit setelah konsumsi kakao tinggi flavonoid.
- Potensi Efek Anti-inflamasi: Peradangan kronis adalah akar dari banyak penyakit kronis. Polifenol dalam kakao memiliki sifat anti-inflamasi yang kuat, membantu mengurangi respons peradangan dalam tubuh. Mekanisme ini melibatkan modulasi jalur sinyal yang terlibat dalam proses inflamasi, memberikan manfaat pencegahan terhadap berbagai kondisi.
- Meningkatkan Performa Fisik: Theobromine, stimulan ringan yang ditemukan dalam kakao, dapat memberikan dorongan energi dan meningkatkan kewaspadaan tanpa efek samping kafein yang berlebihan. Ini dapat berkontribusi pada peningkatan performa fisik dan daya tahan, menjadikannya pilihan yang baik sebelum berolahraga. Beberapa atlet menggunakan kakao untuk manfaat ini.
- Membantu Kontrol Berat Badan: Meskipun kakao bubuk padat kalori, serat dan senyawa bioaktifnya dapat membantu meningkatkan rasa kenyang. Ini dapat mengurangi asupan kalori secara keseluruhan dengan mengurangi keinginan untuk makan berlebihan. Namun, efek ini lebih terlihat pada kakao murni tanpa tambahan gula dan lemak berlebihan.
- Mengandung Mineral Penting: Kakao bubuk adalah sumber yang kaya akan beberapa mineral penting, termasuk magnesium, zat besi, tembaga, mangan, dan seng. Magnesium penting untuk fungsi otot dan saraf, zat besi untuk pembentukan sel darah merah, dan tembaga serta mangan untuk berbagai proses enzimatik dalam tubuh.
- Mengurangi Risiko Stroke: Dengan kemampuannya untuk menurunkan tekanan darah, meningkatkan aliran darah, dan mencegah pembekuan darah, konsumsi kakao bubuk dapat berkontribusi pada penurunan risiko stroke. Mekanisme ini secara kolektif mendukung kesehatan pembuluh darah otak.
- Potensi Perlindungan Terhadap Kanker: Meskipun penelitian masih pada tahap awal dan sebagian besar berbasis laboratorium, beberapa studi menunjukkan bahwa antioksidan dalam kakao mungkin memiliki sifat antikanker. Senyawa ini dapat menghambat pertumbuhan sel kanker dan memicu apoptosis (kematian sel terprogram) pada beberapa jenis sel kanker.
- Mendukung Kesehatan Gigi (dengan Batasan): Meskipun cokelat sering dikaitkan dengan kerusakan gigi, kakao bubuk murni mengandung senyawa seperti theobromine yang dapat membantu melindungi enamel gigi dari erosi dan bahkan memiliki sifat antibakteri terhadap bakteri penyebab karies. Namun, manfaat ini hanya berlaku untuk kakao tanpa gula tambahan.
- Meningkatkan Kualitas Tidur (Tidak Langsung): Meskipun mengandung stimulan, konsumsi kakao dalam jumlah sedang, terutama jika dikaitkan dengan ritual relaksasi sebelum tidur, dapat membantu meningkatkan kualitas tidur. Magnesium dalam kakao juga dikenal memiliki efek menenangkan pada sistem saraf. Namun, hindari konsumsi berlebihan menjelang waktu tidur karena kandungan theobromine dan kafeinnya.
- Meningkatkan Ketersediaan Nitric Oxide: Flavonoid dalam kakao meningkatkan ketersediaan biologis oksida nitrat (NO) dalam tubuh. NO adalah molekul sinyal penting yang berperan dalam vasodilatasi (pelebaran pembuluh darah), yang esensial untuk kesehatan kardiovaskular dan sirkulasi darah yang optimal ke seluruh organ, termasuk otak dan kulit.