Kebiasaan mengonsumsi minuman teh secara rutin setiap hari merujuk pada praktik konsisten meminum olahan daun Camellia sinensis.
Praktik ini telah menjadi bagian integral dari berbagai budaya di seluruh dunia, tidak hanya sebagai ritual sosial tetapi juga sebagai kebiasaan yang secara luas dikaitkan dengan berbagai potensi dampak positif pada kesehatan dan kesejahteraan manusia.
Studi ilmiah kontemporer terus mengidentifikasi dan mengonfirmasi beragam senyawa bioaktif dalam teh yang berkontribusi pada efek-efek menguntungkan tersebut, menjadikannya subjek penelitian yang menarik dalam bidang nutrisi dan kesehatan masyarakat.
manfaat minum teh setiap hari
-
Kaya Antioksidan
Teh merupakan sumber polifenol yang melimpah, terutama flavonoid dan katekin, yang bertindak sebagai antioksidan kuat dalam tubuh.
Senyawa-senyawa ini membantu menetralkan radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat menyebabkan kerusakan seluler dan berkontribusi pada penyakit kronis seperti kanker dan penyakit jantung.
Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Molecular Nutrition & Food Research sering menyoroti peran epigallocatechin gallate (EGCG), katekin utama dalam teh hijau, sebagai antioksidan yang sangat efektif.
Konsumsi rutin dapat secara signifikan meningkatkan kapasitas antioksidan total dalam plasma darah, memberikan perlindungan seluler yang berkelanjutan.
-
Meningkatkan Kesehatan Jantung
Konsumsi teh secara teratur telah dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit kardiovaskular. Senyawa bioaktif dalam teh, khususnya flavonoid, dapat membantu meningkatkan fungsi endotel, mengurangi tekanan darah, dan menurunkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat).
Sebuah meta-analisis yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa orang yang rutin mengonsumsi teh memiliki risiko lebih rendah terhadap penyakit jantung koroner dan stroke.
Efek ini diyakini berasal dari kombinasi sifat antioksidan, anti-inflamasi, dan efek positif pada profil lipid darah.
-
Menurunkan Risiko Stroke
Studi observasional yang ekstensif telah menunjukkan hubungan terbalik antara konsumsi teh dan insiden stroke. Mekanisme yang mendasari kemungkinan melibatkan peningkatan aliran darah dan pengurangan pembentukan bekuan darah.
Penelitian dari Stroke Journal mengindikasikan bahwa minum setidaknya tiga cangkir teh per hari dapat menurunkan risiko stroke iskemik secara signifikan. Manfaat ini diatributkan pada efek teh dalam menjaga kesehatan pembuluh darah dan mencegah aterosklerosis.
-
Membantu Pengelolaan Berat Badan
Beberapa jenis teh, terutama teh hijau, telah diteliti karena potensinya dalam mendukung pengelolaan berat badan. EGCG dan kafein dalam teh hijau dapat bekerja secara sinergis untuk meningkatkan metabolisme dan pembakaran lemak.
Studi yang dipublikasikan dalam International Journal of Obesity menunjukkan bahwa ekstrak teh hijau dapat meningkatkan termogenesis dan oksidasi lemak, membantu dalam penurunan berat badan atau pencegahan penambahan berat badan.
Namun, efek ini lebih terlihat ketika dikombinasikan dengan diet seimbang dan aktivitas fisik.
-
Meningkatkan Fungsi Otak
Teh mengandung kafein dan L-theanine, dua senyawa yang dapat memberikan efek sinergis pada fungsi kognitif. Kafein memberikan stimulasi, sementara L-theanine mempromosikan keadaan relaksasi dan fokus tanpa menyebabkan kantuk.
Penelitian yang dimuat dalam Journal of Alzheimer’s Disease dan Psychopharmacology telah menunjukkan bahwa kombinasi ini dapat meningkatkan kewaspadaan, rentang perhatian, dan memori kerja.
Konsumsi teh secara teratur berpotensi mendukung kesehatan otak jangka panjang dan mengurangi risiko penyakit neurodegeneratif.
Youtube Video:
-
Melindungi dari Beberapa Jenis Kanker
Meskipun penelitian masih berlangsung, beberapa studi epidemiologi dan laboratorium menunjukkan bahwa konsumsi teh dapat dikaitkan dengan penurunan risiko beberapa jenis kanker, termasuk kanker payudara, prostat, dan kolorektal. Sifat antioksidan dan anti-inflamasi polifenol teh berperan penting.
Mekanisme antikanker teh melibatkan kemampuan katekin untuk menghambat pertumbuhan sel kanker, menginduksi apoptosis (kematian sel terprogram) pada sel kanker, dan mencegah angiogenesis (pembentukan pembuluh darah baru yang menyuplai tumor).
Namun, penelitian lebih lanjut pada manusia masih diperlukan untuk mengkonfirmasi efek ini secara definitif, seperti yang sering dibahas dalam ulasan di Cancer Research.
-
Meningkatkan Kesehatan Tulang
Beberapa penelitian telah menyarankan bahwa konsumsi teh dapat berkorelasi dengan kepadatan mineral tulang yang lebih tinggi dan penurunan risiko osteoporosis. Flavonoid dalam teh mungkin memiliki efek protektif pada tulang.
Sebuah studi di Archives of Internal Medicine menemukan bahwa wanita yang mengonsumsi teh secara teratur selama bertahun-tahun memiliki kepadatan tulang yang lebih baik dibandingkan dengan mereka yang tidak.
Senyawa bioaktif dalam teh dipercaya dapat menghambat pemecahan tulang dan mempromosikan pembentukan tulang baru.
-
Mendukung Sistem Kekebalan Tubuh
Teh mengandung senyawa yang dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh, membantu melawan infeksi bakteri dan virus. Flavonoid dan L-theanine berperan dalam meningkatkan respons imun.
Penelitian yang dipublikasikan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences menunjukkan bahwa L-theanine, setelah dimetabolisme, dapat meningkatkan produksi sel T gamma-delta, jenis sel kekebalan yang penting dalam melawan patogen.
Ini menjelaskan mengapa peminum teh mungkin memiliki insiden penyakit flu dan pilek yang lebih rendah.
-
Meningkatkan Kesehatan Pencernaan
Beberapa jenis teh, seperti teh hijau dan teh hitam, dapat mendukung kesehatan usus. Polifenol teh dapat bertindak sebagai prebiotik, mempromosikan pertumbuhan bakteri baik di usus dan menghambat pertumbuhan bakteri patogen.
Studi yang diterbitkan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry telah menyoroti bagaimana polifenol teh dapat memodulasi mikrobiota usus, yang penting untuk pencernaan yang sehat dan fungsi kekebalan.
Konsumsi teh juga dapat membantu meredakan beberapa masalah pencernaan ringan.
-
Mengurangi Risiko Diabetes Tipe 2
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi teh secara teratur dapat membantu mengurangi risiko pengembangan diabetes tipe 2. Polifenol teh dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan mengatur kadar gula darah.
Sebuah meta-analisis di Diabetologia menemukan bahwa konsumsi teh, terutama teh hitam dan teh hijau, secara signifikan terkait dengan penurunan risiko diabetes tipe 2.
Efek ini mungkin terkait dengan peningkatan penyerapan glukosa oleh sel dan pengurangan stres oksidatif pada sel beta pankreas.
-
Mengurangi Stres dan Kecemasan
Kehadiran L-theanine dalam teh, terutama teh hijau, telah dikaitkan dengan efek menenangkan dan pengurangan stres. Senyawa ini dapat mempromosikan gelombang alfa di otak, yang dikaitkan dengan keadaan relaksasi yang waspada.
Penelitian dalam Journal of Medicinal Food menunjukkan bahwa L-theanine dapat mengurangi tingkat kortisol, hormon stres, dan meningkatkan produksi neurotransmitter yang menenangkan seperti GABA.
Ritual minum teh itu sendiri juga dapat menjadi praktik yang menenangkan dan meditatif.
-
Meningkatkan Kesehatan Gigi
Teh, terutama teh hijau, mengandung senyawa yang dapat bermanfaat bagi kesehatan gigi dan mulut. Polifenol teh memiliki sifat antibakteri yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab plak dan bau mulut.
Studi yang dipublikasikan dalam Journal of Periodontology menunjukkan bahwa katekin teh dapat mengurangi peradangan pada gusi dan menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans, penyebab utama karies gigi.
Kandungan fluoride alami dalam beberapa jenis teh juga berkontribusi pada penguatan enamel gigi.
-
Berpotensi Memperpanjang Umur
Dengan semua manfaat kesehatan yang telah disebutkan, tidak mengherankan jika konsumsi teh secara teratur dikaitkan dengan peningkatan harapan hidup. Pengurangan risiko penyakit kronis dan perlindungan seluler berkontribusi pada potensi ini.
Penelitian jangka panjang, seperti yang sering ditemukan dalam studi kohort besar, telah mengamati bahwa peminum teh memiliki angka kematian yang lebih rendah dari berbagai penyebab.
Efek kumulatif dari sifat antioksidan, anti-inflamasi, dan kardioprotektif teh kemungkinan besar berperan dalam memperpanjang umur.
-
Meningkatkan Hidrasi Tubuh
Meskipun teh mengandung kafein, yang memiliki efek diuretik ringan, konsumsi teh dalam jumlah moderat tetap berkontribusi pada asupan cairan harian dan membantu menjaga hidrasi tubuh.
Kandungan air dalam teh jauh lebih dominan daripada efek diuretik kafeinnya.
Para ahli gizi dan studi hidrasi telah mengonfirmasi bahwa teh dapat menjadi bagian dari asupan cairan yang sehat, serupa dengan air putih, terutama bagi individu yang mungkin tidak menyukai rasa air biasa.
Ini penting untuk fungsi tubuh yang optimal, termasuk regulasi suhu, transportasi nutrisi, dan pelumasan sendi.