Penggunaan ekstrak buah yang kaya akan asam sitrat dan vitamin C, seperti jeruk nipis, telah lama dipertimbangkan dalam praktik perawatan kulit tradisional maupun modern.
Buah ini secara botani dikenal sebagai Citrus aurantifolia, merupakan sumber senyawa bioaktif yang memiliki potensi untuk memengaruhi kesehatan dan penampilan dermal secara signifikan.
Kandungan asam organik, flavonoid, dan antioksidan di dalamnya menawarkan berbagai mekanisme kerja yang dapat mendukung integritas dan fungsi barrier kulit.
manfaat jeruk nipis untuk kulit badan
-
Mencerahkan Warna Kulit
Jeruk nipis mengandung vitamin C (asam askorbat) yang merupakan agen pencerah kulit alami. Senyawa ini bekerja dengan menghambat aktivitas tirosinase, enzim kunci dalam sintesis melanin, pigmen yang bertanggung jawab atas warna kulit.
Dengan demikian, aplikasi topikal dapat membantu mengurangi produksi melanin berlebih, sehingga kulit tampak lebih cerah dan merata.
Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology oleh Farris (2005) menyoroti peran vitamin C topikal dalam memperbaiki hiperpigmentasi.
Penggunaan rutin dapat membantu memudarkan bintik hitam, noda akibat paparan sinar matahari, atau bekas luka yang menggelap. Efek ini menjadikan jeruk nipis sebagai bahan yang berpotensi dalam formulasi produk pencerah kulit.
Meskipun demikian, konsentrasi dan formulasi sangat penting untuk mencapai efek yang diinginkan tanpa menyebabkan iritasi. Vitamin C juga bertindak sebagai antioksidan kuat, melindungi sel-sel kulit dari kerusakan oksidatif yang dapat memperburuk kondisi hiperpigmentasi.
Kombinasi sifat ini mendukung klaim pencerahan kulit yang komprehensif.
-
Mengurangi Noda Hitam dan Flek
Kandungan asam sitrat dalam jeruk nipis berfungsi sebagai agen eksfoliasi alami yang lembut, termasuk golongan alpha hydroxy acid (AHA).
Asam ini membantu melonggarkan ikatan antar sel kulit mati pada lapisan terluar epidermis, memfasilitasi pengelupasan sel-sel yang berpigmen.
Proses ini secara bertahap dapat memudarkan noda hitam dan flek yang disebabkan oleh hiperpigmentasi pasca-inflamasi atau kerusakan akibat sinar UV.
Eksfoliasi yang teratur juga memicu regenerasi sel kulit baru yang lebih sehat dan tidak berpigmen.
Menurut penelitian yang mengkaji efek AHA dalam dermatologi, seperti yang diulas oleh Kligman (2000), AHA efektif dalam memperbaiki tekstur kulit dan mengurangi diskolorasi.
Efek ini sangat bermanfaat untuk area kulit badan yang sering terpapar atau memiliki bekas luka.
Selain asam sitrat, vitamin C sebagai antioksidan juga berperan dalam menetralkan radikal bebas yang dapat memicu produksi melanin. Sinergi antara efek eksfoliasi asam sitrat dan antioksidan vitamin C membantu mengurangi intensitas noda hitam.
Youtube Video:
Namun, penting untuk menggunakan tabir surya setelah aplikasi untuk mencegah fotosensitivitas.
-
Mengatasi Jerawat Punggung dan Dada
Sifat antibakteri dan anti-inflamasi jeruk nipis menjadikannya kandidat potensial untuk mengatasi jerawat tubuh. Asam sitrat dapat membantu mengeringkan jerawat dan mengurangi produksi sebum berlebih yang menyumbat pori-pori.
Senyawa bioaktif seperti flavonoid juga berkontribusi dalam menekan pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes, penyebab utama jerawat.
Inflamasi merupakan komponen kunci dalam patogenesis jerawat, dan kemampuan jeruk nipis untuk mengurangi peradangan dapat meredakan kemerahan serta pembengkakan pada lesi jerawat.
Menurut studi fitokimia, minyak esensial dari buah jeruk, termasuk jeruk nipis, sering menunjukkan aktivitas antimikroba. Hal ini mendukung penggunaan topikal untuk mengendalikan bakteri pada kulit.
Penggunaan yang terkontrol dapat membantu membersihkan pori-pori dan mencegah pembentukan komedo. Namun, perlu diperhatikan bahwa konsentrasi tinggi atau penggunaan yang terlalu sering dapat menyebabkan iritasi, terutama pada kulit sensitif.
Oleh karena itu, dilusi dan uji tempel sangat disarankan sebelum aplikasi secara luas.
-
Mengontrol Minyak Berlebih
Jeruk nipis memiliki sifat astringen alami yang dapat membantu mengecilkan pori-pori dan mengurangi produksi sebum atau minyak berlebih pada kulit. Asam sitrat bekerja dengan mengencangkan jaringan kulit dan memberikan efek pengeringan pada area berminyak.
Ini sangat bermanfaat bagi individu dengan kulit badan yang cenderung berminyak, terutama di area punggung dan dada.
Pengurangan minyak berlebih tidak hanya membuat kulit terasa lebih segar, tetapi juga membantu mencegah penyumbatan pori-pori yang dapat memicu jerawat dan komedo.
Ketika produksi sebum terkontrol, risiko timbulnya masalah kulit terkait minyak seperti kilap berlebihan juga berkurang. Efek astringen ini memberikan tampilan kulit yang lebih matte dan bersih.
Meskipun demikian, penting untuk tidak mengeringkan kulit secara berlebihan, karena hal ini justru dapat memicu kelenjar sebaceous untuk memproduksi lebih banyak minyak sebagai respons kompensasi.
Penggunaan yang seimbang dan diikuti dengan pelembap ringan sangat dianjurkan untuk menjaga keseimbangan hidrasi kulit.
-
Mengeksfoliasi Kulit Mati
Sebagai sumber asam sitrat, jeruk nipis berfungsi sebagai eksfoliator kimiawi ringan. Asam ini melarutkan ikatan antar sel-sel kulit mati, memungkinkan mereka terangkat dari permukaan kulit secara lebih efisien.
Proses eksfoliasi ini mengungkap lapisan kulit yang lebih segar dan sehat di bawahnya, meningkatkan kecerahan dan kehalusan kulit secara keseluruhan.
Pengangkatan sel kulit mati secara teratur sangat penting untuk mencegah penyumbatan pori-pori dan menjaga tekstur kulit tetap halus. Proses ini juga membantu penyerapan produk perawatan kulit lainnya menjadi lebih baik.
Kulit yang terbebas dari sel-sel mati akan terlihat lebih bercahaya dan terasa lebih lembut saat disentuh.
Eksfoliasi dengan jeruk nipis juga dapat membantu mengurangi tampilan kulit kusam dan tidak rata. Penting untuk melakukan eksfoliasi secara moderat, tidak berlebihan, untuk menghindari iritasi atau pengelupasan kulit yang berlebihan.
Penggunaan seminggu sekali atau dua kali umumnya cukup untuk mendapatkan manfaat tanpa risiko.
-
Merangsang Produksi Kolagen
Vitamin C adalah kofaktor esensial dalam sintesis kolagen, protein struktural utama yang memberikan kekuatan dan elastisitas pada kulit. Ketersediaan vitamin C yang cukup sangat penting untuk menjaga integritas matriks ekstraseluler kulit.
Aplikasi topikal vitamin C dari jeruk nipis dapat membantu merangsang fibroblas untuk memproduksi lebih banyak kolagen.
Peningkatan produksi kolagen berkontribusi pada kulit yang lebih kenyal, kencang, dan elastis. Hal ini membantu mengurangi tampilan garis halus dan kerutan pada kulit badan, terutama di area yang sering terpapar atau mengalami penuaan.
Kolagen juga berperan penting dalam proses penyembuhan luka dan regenerasi jaringan.
Studi oleh Burke (2007) dalam Journal of Dermatologic Surgery menunjukkan bahwa vitamin C topikal dapat secara signifikan meningkatkan sintesis kolagen. Dengan demikian, jeruk nipis berpotensi mendukung kesehatan struktural kulit dan memperlambat tanda-tanda penuaan dini.
Efek ini menjadikannya komponen yang berharga dalam rejimen anti-penuaan.
-
Mengurangi Selulit
Meskipun tidak ada bukti langsung yang menunjukkan jeruk nipis secara ajaib menghilangkan selulit, sifatnya yang meningkatkan sirkulasi dan produksi kolagen dapat secara tidak langsung membantu mengurangi penampakan selulit.
Selulit seringkali dikaitkan dengan melemahnya serat kolagen dan elastin, serta sirkulasi darah yang buruk di area tertentu.
Vitamin C yang ada dalam jeruk nipis membantu dalam pembentukan kolagen baru yang kuat, yang dapat meningkatkan kekencangan kulit. Kulit yang lebih kencang dapat membuat tampilan selulit (dimpling) menjadi kurang menonjol.
Pijatan dengan larutan jeruk nipis juga dapat merangsang aliran darah lokal, membantu distribusi nutrisi dan pembuangan limbah.
Flavonoid dan antioksidan lainnya dalam jeruk nipis juga dapat mengurangi peradangan yang mungkin berkontribusi pada kerusakan jaringan ikat. Peningkatan elastisitas dan sirkulasi kulit secara keseluruhan dapat memberikan efek kosmetik yang memperbaiki tampilan area dengan selulit.
Namun, hasilnya bervariasi dan diperlukan pendekatan holistik.
-
Membantu Mengatasi Bau Badan
Sifat antibakteri dan asam dari jeruk nipis dapat efektif dalam mengatasi bau badan yang disebabkan oleh bakteri. Bau badan terjadi ketika bakteri pada kulit memecah keringat menjadi senyawa berbau tidak sedap.
Asam sitrat dapat mengubah pH permukaan kulit, menciptakan lingkungan yang tidak kondusif bagi pertumbuhan bakteri penyebab bau.
Selain itu, senyawa antimikroba dalam jeruk nipis dapat secara langsung membunuh atau menghambat proliferasi bakteri. Penggunaan di area ketiak atau lipatan kulit dapat membantu mengurangi populasi bakteri yang bertanggung jawab atas bau badan.
Efek ini memberikan kesegaran alami tanpa menggunakan bahan kimia keras.
Meskipun demikian, penggunaan langsung pada kulit sensitif atau setelah bercukur dapat menyebabkan iritasi. Dianjurkan untuk mengencerkan dan melakukan uji tempel terlebih dahulu.
Efek ini menjadikan jeruk nipis sebagai alternatif alami untuk deodoran, meskipun mungkin tidak seefektif produk antiperspiran komersial.
-
Mengatasi Gatal-gatal Ringan
Sifat anti-inflamasi dan antiseptik jeruk nipis dapat memberikan efek menenangkan pada kulit yang gatal akibat iritasi ringan, gigitan serangga, atau kondisi kulit tertentu.
Senyawa flavonoid dalam jeruk nipis telah dikenal memiliki kemampuan untuk mengurangi respons peradangan, yang seringkali menjadi pemicu utama sensasi gatal.
Penggunaan topikal dapat membantu membersihkan area yang gatal dari potensi patogen dan menenangkan iritasi.
Namun, sangat penting untuk memastikan tidak ada luka terbuka atau kulit yang rusak, karena asam sitrat dapat menyebabkan sensasi perih yang signifikan. Aplikasi pada kulit utuh dapat memberikan efek pendinginan dan mengurangi keinginan untuk menggaruk.
Meski demikian, jeruk nipis bukanlah pengganti untuk pengobatan medis bagi kondisi gatal kronis atau parah. Untuk gatal-gatal ringan yang bersifat sementara, sifat menenangkan dan membersihkannya dapat memberikan kelegaan.
Selalu lakukan uji tempel untuk memastikan tidak ada reaksi alergi atau iritasi yang tidak diinginkan.
-
Sebagai Antiseptik Alami
Jeruk nipis memiliki sifat antiseptik alami berkat kandungan asam sitrat dan senyawa antimikroba lainnya seperti limonene. Senyawa ini dapat membantu membersihkan permukaan kulit dari bakteri dan mikroorganisme berbahaya yang berpotensi menyebabkan infeksi.
Penggunaan pada luka kecil atau goresan dapat membantu mencegah kontaminasi dan mendukung proses penyembuhan.
Kandungan asamnya menciptakan lingkungan yang tidak ramah bagi pertumbuhan bakteri, menjadikannya pilihan alami untuk sanitasi kulit. Ini dapat berguna untuk membersihkan area kulit yang rentan terhadap infeksi atau sebelum melakukan perawatan kulit tertentu.
Namun, perlu diingat bahwa asam dapat menyebabkan sensasi perih pada kulit yang terluka.
Meskipun demikian, jeruk nipis tidak dapat menggantikan desinfektan medis untuk luka serius. Untuk membersihkan kulit secara umum atau pada luka ringan yang tidak terbuka lebar, sifat antiseptiknya dapat memberikan manfaat.
Selalu pastikan area kulit yang akan diaplikasikan bersih dan tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi parah.
-
Membantu Mengatasi Kapalan dan Kulit Keras
Sifat eksfoliasi asam sitrat dalam jeruk nipis dapat melunakkan area kulit yang menebal dan mengeras, seperti kapalan pada telapak kaki atau siku.
Aplikasi teratur dapat membantu memecah sel-sel kulit mati yang menumpuk, sehingga area tersebut menjadi lebih lembut dan halus. Asam secara perlahan mengikis lapisan keratin yang berlebihan.
Merendam area yang kapalan dalam air hangat dengan tambahan perasan jeruk nipis, atau menggosokkan irisan jeruk nipis secara langsung, dapat membantu proses pelunakan.
Kemudian, pengelupasan manual dengan batu apung atau sikat dapat lebih efektif mengangkat kulit mati yang telah melunak. Proses ini membutuhkan konsistensi untuk hasil yang optimal.
Meskipun jeruk nipis dapat membantu melunakkan, untuk kasus kapalan yang parah, mungkin diperlukan penanganan profesional. Namun, untuk pemeliharaan dan pengurangan kekerasan kulit secara bertahap, jeruk nipis menawarkan solusi alami.
Penting untuk tidak menggosok terlalu keras agar tidak menyebabkan iritasi atau luka pada kulit.
-
Menyamarkan Bekas Luka Ringan
Kombinasi vitamin C dan sifat eksfoliasi dari asam sitrat dapat berkontribusi pada perbaikan tampilan bekas luka ringan, terutama yang berwarna gelap atau hiperpigmentasi pasca-inflamasi.
Vitamin C membantu dalam proses penyembuhan luka dan produksi kolagen, yang penting untuk remodeling jaringan kulit yang rusak.
Asam sitrat, sebagai AHA, secara bertahap mengangkat sel-sel kulit yang berpigmen pada bekas luka, sehingga warnanya menjadi lebih cerah dan menyatu dengan warna kulit di sekitarnya.
Proses ini juga merangsang regenerasi sel kulit baru, membantu menghaluskan tekstur bekas luka. Efek ini paling terlihat pada bekas luka yang masih baru atau tidak terlalu dalam.
Namun, perlu diingat bahwa jeruk nipis tidak akan menghilangkan bekas luka yang dalam atau keloid. Konsistensi aplikasi dan kesabaran sangat dibutuhkan untuk melihat perubahan yang signifikan.
Perlindungan dari sinar matahari setelah aplikasi sangat penting untuk mencegah penggelapan kembali area bekas luka.
-
Mengencangkan Kulit
Sifat astringen jeruk nipis, dikombinasikan dengan kemampuannya merangsang produksi kolagen, dapat memberikan efek pengencangan pada kulit. Ketika pori-pori mengecil dan produksi kolagen meningkat, kulit cenderung terlihat lebih padat dan kencang.
Ini membantu mengurangi tampilan kulit yang kendur atau tidak elastis.
Peningkatan sintesis kolagen yang difasilitasi oleh vitamin C adalah kunci untuk menjaga kekenyalan kulit. Serat kolagen yang kuat membentuk jaringan penyokong yang menopang struktur kulit, mencegahnya dari kendur.
Efek pengencangan ini dapat terlihat pada area seperti lengan, paha, atau perut, meskipun hasilnya mungkin tidak dramatis seperti prosedur medis.
Meskipun demikian, efek pengencangan ini lebih bersifat kosmetik dan preventif terhadap kendur ringan. Penggunaan teratur dapat membantu menjaga elastisitas kulit seiring bertambahnya usia.
Penting untuk mengintegrasikan ini dengan gaya hidup sehat dan hidrasi yang cukup untuk hasil yang optimal pada kekencangan kulit.
-
Menghidrasi Kulit Secara Tidak Langsung
Meskipun jeruk nipis bersifat asam dan dapat terasa mengeringkan jika digunakan tanpa dilusi atau berlebihan, efek eksfoliasinya secara tidak langsung dapat meningkatkan hidrasi kulit.
Dengan mengangkat sel kulit mati, produk pelembap yang diaplikasikan setelahnya dapat menembus kulit dengan lebih baik, sehingga meningkatkan efektivitas hidrasi.
Kulit yang terbebas dari lapisan sel mati yang tebal lebih mampu menyerap dan menahan kelembapan. Oleh karena itu, setelah proses eksfoliasi dengan jeruk nipis, sangat dianjurkan untuk segera mengaplikasikan pelembap yang kaya.
Pelembap ini akan bekerja lebih optimal dalam mengunci hidrasi dan menjaga barrier kulit.
Selain itu, vitamin C yang terkandung dalam jeruk nipis juga berperan dalam menjaga kesehatan barrier kulit, yang penting untuk mencegah kehilangan air transepidermal. Dengan barrier yang sehat, kulit lebih mampu mempertahankan kelembapannya sendiri.
Oleh karena itu, penggunaan jeruk nipis harus selalu diikuti dengan langkah hidrasi yang tepat.
-
Melindungi dari Kerusakan Radikal Bebas
Jeruk nipis kaya akan antioksidan, terutama vitamin C dan flavonoid. Antioksidan ini berperan penting dalam menetralkan radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat merusak sel-sel kulit dan DNA.
Kerusakan akibat radikal bebas seringkali dipicu oleh paparan sinar UV, polusi, dan stres lingkungan, yang berkontribusi pada penuaan dini dan masalah kulit lainnya.
Dengan menetralkan radikal bebas, antioksidan dalam jeruk nipis membantu melindungi sel-sel kulit dari kerusakan oksidatif. Perlindungan ini mengurangi risiko munculnya kerutan, garis halus, dan hiperpigmentasi.
Kulit yang terlindungi dari radikal bebas cenderung tetap sehat dan awet muda lebih lama.
Penelitian oleh Shindo et al. (1994) menunjukkan bahwa vitamin C topikal dapat mengurangi kerusakan akibat radikal bebas yang diinduksi oleh sinar UV.
Meskipun jeruk nipis tidak menggantikan tabir surya, ia dapat berfungsi sebagai lapisan pertahanan tambahan terhadap stres oksidatif lingkungan. Ini mendukung kesehatan kulit jangka panjang.
-
Membantu Mengatasi Kulit Kusam
Kulit kusam sering disebabkan oleh penumpukan sel kulit mati di permukaan epidermis, yang menghalangi pantulan cahaya dan membuat kulit tampak tidak bercahaya.
Sifat eksfoliasi asam sitrat dari jeruk nipis secara efektif mengangkat lapisan sel mati ini, mengungkap kulit baru yang lebih segar dan bercahaya di bawahnya.
Selain itu, vitamin C dalam jeruk nipis juga berkontribusi pada pencerahan kulit secara keseluruhan, mengurangi tampilan kusam yang disebabkan oleh hiperpigmentasi ringan.
Dengan merangsang pergantian sel dan menghambat produksi melanin, kulit akan terlihat lebih merata dan cerah. Ini memberikan efek kilau alami pada kulit.
Peningkatan sirkulasi mikro pada kulit yang terstimulasi oleh aplikasi jeruk nipis juga dapat berkontribusi pada tampilan yang lebih hidup dan tidak kusam.
Untuk mengatasi kulit kusam secara efektif, penggunaan rutin yang diikuti dengan hidrasi yang baik sangat dianjurkan. Kulit akan tampak lebih sehat dan berenergi.
-
Mengurangi Tampilan Pori-pori Besar
Sifat astringen jeruk nipis membantu mengencangkan dan mengecilkan tampilan pori-pori yang membesar. Pori-pori yang besar seringkali disebabkan oleh produksi sebum berlebih dan elastisitas kulit yang menurun.
Asam sitrat dapat sementara mengkontriksi pori-pori, membuat kulit tampak lebih halus dan rata.
Pengontrolan produksi minyak berlebih oleh jeruk nipis juga berperan penting. Ketika minyak dan kotoran tidak menumpuk dan menyumbat pori-pori, pori-pori cenderung terlihat lebih kecil.
Eksfoliasi teratur juga mencegah sel kulit mati menumpuk di sekitar folikel rambut, yang dapat membuat pori-pori tampak lebih besar.
Meskipun efeknya mungkin tidak permanen, penggunaan rutin dapat secara signifikan memperbaiki tekstur kulit dan mengurangi visibilitas pori-pori.
Penting untuk diingat bahwa ukuran pori-pori juga dipengaruhi oleh genetika, sehingga jeruk nipis membantu mengelola tampilannya, bukan mengubah strukturnya secara fundamental.
-
Meningkatkan Tekstur Kulit
Kombinasi eksfoliasi, stimulasi kolagen, dan efek astringen jeruk nipis secara kolektif berkontribusi pada peningkatan tekstur kulit secara keseluruhan. Pengangkatan sel kulit mati yang teratur menghasilkan permukaan kulit yang lebih halus dan lembut.
Ini mengurangi kekasaran dan ketidakrataan yang sering terjadi pada kulit badan.
Stimulasi produksi kolagen oleh vitamin C memperbaiki elastisitas dan kekenyalan kulit, membuatnya terasa lebih kenyal dan padat. Pori-pori yang mengecil juga memberikan tampilan kulit yang lebih rata dan halus.
Secara keseluruhan, tekstur kulit akan terasa lebih lembut, kenyal, dan tampak lebih sehat.
Efek ini sangat bermanfaat bagi area kulit yang cenderung kasar atau memiliki tekstur tidak rata, seperti siku, lutut, atau area punggung. Konsistensi dalam aplikasi dan perhatian terhadap hidrasi setelahnya akan memaksimalkan manfaat ini.
Kulit akan terasa lebih nyaman dan memiliki tampilan yang lebih sehat.
-
Membantu Proses Detoksifikasi Kulit
Meskipun konsep detoksifikasi kulit seringkali disalahpahami, antioksidan dalam jeruk nipis dapat mendukung kesehatan kulit dengan menetralkan toksin dan radikal bebas yang terpapar dari lingkungan.
Vitamin C dan flavonoid membantu membersihkan kulit dari dampak negatif polusi dan stres oksidatif yang dapat menyebabkan kerusakan sel.
Dengan membantu kulit melawan stres lingkungan, jeruk nipis secara tidak langsung mendukung fungsi detoksifikasi alami kulit. Kulit yang sehat dan terlindungi dari kerusakan oksidatif lebih mampu menjalankan fungsi barrier dan ekskresinya dengan efisien.
Proses ini penting untuk menjaga kulit tetap bersih dan bebas dari akumulasi zat berbahaya.
Selain itu, sifat antiseptik dan pembersih jeruk nipis dapat membantu membersihkan pori-pori dari kotoran dan racun yang menumpuk. Ini bukan detoksifikasi sistemik, melainkan dukungan terhadap mekanisme pertahanan kulit lokal.
Penggunaan yang bijaksana dapat membantu menjaga kulit tetap segar dan terlindungi dari agresi eksternal.
-
Memberikan Sensasi Menyegarkan
Aroma jeruk nipis yang khas dan segar, bersama dengan sifatnya yang sedikit mendinginkan, dapat memberikan sensasi menyegarkan pada kulit badan.
Aplikasi topikal dapat membangkitkan indra dan memberikan perasaan bersih serta revitalisasi, terutama setelah aktivitas fisik atau di cuaca panas. Efek aromaterapi ini berkontribusi pada pengalaman perawatan kulit yang menyenangkan.
Sifat astringennya juga memberikan sensasi “kencang” dan bersih, yang sering dikaitkan dengan kesegaran. Setelah aplikasi, kulit terasa lebih kencang dan pori-pori terasa mengecil, memberikan kesan kulit yang lebih bersih dan ringan.
Ini sangat cocok untuk ritual perawatan tubuh pagi hari atau setelah mandi.
Sensasi menyegarkan ini juga dapat membantu mengurangi rasa lengket atau tidak nyaman pada kulit yang berminyak atau berkeringat.
Meskipun efek ini lebih bersifat sensorik daripada terapeutik, ia meningkatkan pengalaman keseluruhan dalam penggunaan jeruk nipis untuk perawatan kulit badan. Aroma citrus yang menyegarkan juga dapat meningkatkan suasana hati.